3 Warga Meninggal Misterius, Polisi Larang Warga Waci Ke Hutan

Ternate, Inako –
Tiga warga Desa Waci di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, ditemukan meninggal secara misterius di hutan kabupaten itu. Diduga, korban meninggal karena diserang suku terasing Tugutil yang tinggal di hutan di wilayah itu.
Terkait kejadian itu, Kapolres Halmahera Timur (Haltim) AKBP Driyano A Ibrahim di Ternate, Senin, menyatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh Polsek setempat untuk mengimbau masyarakat melalui camat dan kepala desa agar warganya tidak beraktivitas di hutan maupun kebun yang jauh dari permukiman.
Sebelumnya, lima warga Desa Waci, Maba Selatan, diserang 12 warga suku Tugutil saat perjalanan pulang seusai berburu dan berkebun di Kali Waci.
Kelima warga Desa Waci itu adalah Karim Abdurahman (56 tahun), Yusuf Halim (34 tahun), dan Habibu Salatun (62 tahun) yang juga mantan Ketua BPD. Ketiganya tewas dibunuh, sementara dua lainnya selamat yakni Halim Difa (53 tahun) dan Harun Muharam (36 tahun) karena mereka melarikan diri.
Menurut Kapolres, dugaan motif sementara orang orang tak dikenal dari suku Tugutil tersebut menyerang karena para korban mengambil hasil buruan di hutan wilayah orang suku.
Dia mengungkapkan, sesuai keterangan korban yang selamat, Harun Muhammad, mereka berlima hendak kembali ke kampungnya pada Jumat (29/3) sore diserang oleh sekelompok orang tak dikenal (suku Tugutil) menggunakan peralatan anak panah, tombak, dan parang.
Kapolres telah memerintahkan seluruh anggotanya untuk mencari pelaku untuk dilakukan tindakan hukum.
"Kami telah menerjunkan personel dibantu anggota TNI untuk melakukan pencarian dan menangkap pelaku yang diduga melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap lima warga Waci tersebut," kata Kapolres.
Ketiga warga Waci yang tewas masing-masing Karim Abdurahman (56 tahun), Yusuf Halim (34 tahun) dan Habibu Salatun (62 tahun) telah dikebumikan oleh keluarganya.
Pembunuhan oleh suku terasing ini bukanlah yang pertama kali. Sejak tahun 1987, telah terjadi empat kali kasus pembunuhan serupa dan telah menewaskan sedikitnya sembilan warga setempat.
TAG -
190329322
KOMENTAR