Aman Abdurrahman Santai Hadapi Vonis Majelis Hakim

Jakarta, Inako
Santai diiringi senyum meski dituntut hukuman mati, sidang vonis Aman Abdurrahman dilangsungkan tertutup dan dijaga ketat, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Jumat (22/6/2018)
Dalam pledoi yang dibacakan Aman pada sidang sebelumnya mengaku “menyadari pembelaan "tidak akan mempengaruhi vonis yang sudah disiapkan".
Aman menyatakan baru mengetahui kasus-kasus penyerangan, seperti kasus gereja di Samarinda, Kampung Melayu, Bima, dan Medan yang didakwakan kepadanya, justru dari proses sidang.
"Kasus-kasus itu terjadi November 2016-September 2017. Saya diisolasi di LP Pasir Putih NK (Nusa Kambangan) sejak Februari 2016. Di masa isolasi itu saya tidak tahu berita sama sekali dan tidak bisa bertemu maupun berkomunikasi kecuali sipir LP."
Penyangkalan Aman dengan kasus-kasus yang dituduhkan kepadanya barangkali membuat hatinya santai seraya menebar senyum ketika pembacaan vonis mati oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pentolan kelompok teroris pro ISIS Jamaah Ansharud Daullah (JAD) itu mengenakan kemeja biru dengan celana bahan berwarna hitam dan ikat kepala hitam serta menggunakan sendal dan kaus kaki hitam saat duduk di kursi terdakwa.
Jumlah anggota Polri yang berjaga di dalam ruang sidang ada sekitar 10 personel. Dua personel berada di belakang Jaksa Penuntut Umum (JPU), dua lainnya di belakang Kuasa Hukum Aman Abdurrahman dan setiap pintu masuk ruang sidang.
TAG#Terorisme, #Teroris, #Aman Abdurrahman, #Polisi
190326102
KOMENTAR