Anggota PSHT Dilukai, tersiar berita Massa Konvoi Skala Besar ke Plaza Manahan Solo

Hila Bame

Wednesday, 23-09-2020 | 06:25 am

MDN
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak. - Istimewa

Solo Inako

Seminggu  setelah kasus pemabacokan terhadap tiga anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di wilayah Mojosongo, Solo, beredar kabar di media sosial akan ada massa melakukan konvoi kendaraan berskala besar menuju Plaza Manahan pada Selasa (22/9/2020) malam.

baca juga: 

Menlu: Bio Farma Bisa Jadi Produsen Vaksin Covid-19 Global, jika lolos rangkaian uji tuntas


Apa itu dan Siapa PSHT?

Persaudaraan Setia Hati Terate (dikenal luas sebagai PSHT atau SH Terate) adalah organisasi olahraga yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 dan kemudian disepakati namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di Madiun pada tahun 1948.

PSHT merupakan organisasi pencak silat yang tergabung dan salah satu yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tanggal 18 Mei 1948.

 Saat ini PSHT diikuti sekitar 7 juta anggota, memiliki cabang di 236 kabupaten/kota di Indonesia, 10 komisariat di perguruan tinggi dan 10 komisariat luar negeri di Malaysia, Belanda, Rusia (Moskwa), Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Prancis. 

Sumber : Wikipedia


 

 

Konvoi massa besar-besaran itu diduga untuk mempertanyakan perkembangan penyelidikan kasus penganiayaan oleh orang tak dikenal yang mengakibatkan tiga orang terluka di Solo itu.

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan akan mengimbau massa untuk tidak berkerumun dan segera menghindari kerumunan jika nantinya akan ada kerumunan di Plaza Manahan seperti pekan lalu.

"Percayakan kasus ini kepada kepolisian. Semuanya bisa menahan diri meredam warganya untuk tidak mengerahkan massa," ujar Kapolresta Solo kepada wartawan, Selasa (22/9/2020).

Kronologis Kejadian

Sebelumnya, tiga warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menjadi korban penyerangan sekelompok orang berpenutup wajah, Selasa (15/9/2020).

Peristiwa itu terjadi pada kawasan Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.

Akibatnya, dua anggota PSHT mengalami luka-luka terkena sabetan senjata tajam.

Pascapenyerangan terhadap warga PSHT itu, malam harinya massa berdatangan ke Plaza Manahan Solo.

Sebelumnya, beredar kabar malam itu akan ada aksi solidaritas terhadap korban penyerangan sekaligus memberikan dukungan kepada polisi agar mengusut pelakunya.

Berbagai pihak termasuk para tokoh senior PSHT berupaya meredam massa agar tidak berkumpul setelah kejadian itu.

Mereka meminta warga PSHT mempercayakan penanganan kasus penyerangan itu kepada kepolisian.

Ketua Umum PSHT Pusat Madiun, R. Moerdjoko H.W., angkat bicara terkait kabar penyerangan dua anggota PSHT di wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah.

Moerdjoko meminta seluruh anggota PSHT tidak gegabah dan terprovokasi terkait kasus tersebut. Penyerangan yang terjadi Selasa (15/9/2020) dini hari itu mengakibatkan dua anggota PSHT terluka.

Ketua Umum PSHT itu menegaskan kasus penyerangan ini sudah dipasrahkan penangannya kepada aparat kepolisian.

“Sudah kita sampaikan ke sedulur-sedulur. Jadi kita serahkan proses pada aparat keamanan,” kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Kamis (17/9/2020).

Moerdjoko menyampaikan PSHT Pusat Madiun juga meminta kepada seluruh anggota untuk tidak turun ke j

TAG#polres solo, #PSHT, #JATENG

199952831

KOMENTAR