Beri BLT, Demokrat Singgung Masa Lalu Jokowi

Jakarta, Inako
Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menyinggung masa lalu Joko Widodo (Jokowi), terkait kebijakkan bantuan langsung tunai (BLT). Kamhar mengingatkan, saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mengkritik BLT era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kamhar pun menilai, kritikkan Jokowi saat itu merupakan bukti pencitraannya. Jokowi, tambah Kamhar, hanya berusaha membangun citra lebih baik ketimbang pemerintahan SBY saat itu agar bisa memenangi pemilihan presiden (Pilpres).
Baca juga: Pemerintah Akan Salurkan BLT, Puan: Harus Tepat Sasaran
Kamhar juga menganggap negara Indonesia mengalami banyak kemunduran di era kepemimpinan Jokowi. Dia pun menyinggung soal utang rezim Jokowi yang menurutnya sangat membengkak. Jokowi, tegas Kamhar, adalah presiden dengan jumlah utang terbesar.
Diketahui, Jokowi pernah mengkritik kebijakkan BLT Presiden SBY pada tahun 2013. Kala itu, Jokowi menilai BLT lebih baik disalurkan kepada pengusaha dan rumah tangga produksi.
Pemerintah sebelumnya berencana membagikan BLT minyak goreng kepada masyarakat yang saat ini sedang menghadapi persoalan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Data pemerintah menyebut, BLT akan diberikan kepada 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar bantuan pangan non tunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH). Selain itu, BLT tersebut juga akan diberikan kepada 2,5 juta pedagang kaki lima (PKL).
Sebagai tindak lanjut dari rencana tersebut, Presiden Jokowi telah memerintahkan Kementerian keuangan, Kementerian Sosial, TNI, dan Polri untuk bekerja sama, sehingga penyaluran BLT berjalan dengan baik dan lancar. Penyaluran tersebut rencananya akan cair pada bulan April ini.
KOMENTAR