Bisnis Logam Dasar Ikutan Bisnis AI

Hila Bame

Tuesday, 18-11-2025 | 15:43 pm

MDN
Ilustrasi (ist)

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Bisnis Data Centre menggeliat , empat sektor diproyeksikan tambah makmur mulai logam dasar hingga minyak mentah. 
 

Investasi pada saham AI seharusnya dimulai dari komoditas dasar yang “klasik” dan menopang data centre, seperti gas alam, logam dasar, logam mulia, dan minyak mentah.

Gas alam akan menjadi sumber energi penggerak turbin gas data centre, sedangkan minyak mentah akan menjadi bahan baku listrik untuk data centre.

Selain itu, logam dasar seperti tembaga, baja, aluminium, serta logam mulia seperti emas, perak, dan paladium juga memiliki kegunaan yang luas sebagai komponen data centre, misalnya untuk grid atau sistem jaringan. 

BACA: 

Reli Saham Blue-Chip Masih Awal

 

Dari keempat sektor tersebut, sektor logam mulia, terutama emas, memang sudah menunjukkan tren bullish yang signifikan sejak beberapa tahun terakhir.

Namun, perlu dicatat bahwa emas memang tidak melulu diminati sebagai aset investasi, namun juga sebagai bahan baku dalam industri, meski porsinya sangat sedikit.

“Emas yang keluar dari mulut tambang itu 80% dibeli untuk investasi, sedangkan yang dibeli untuk kebutuhan industri itu cuma 20%,” jelas Helmi Arman, Chief Economist Citi Indonesia, pada IDNFinancials.com saat ditemui di Media Gathering awal November lalu
 

Dalam laporan riset Citigroup juga memberikan outlook positif bagi sektor logam industri seperti tembaga dan aluminium dalam beberapa tahun depan, seiring dengan potensi pemulihan ekonomi AS.

Namun, tak seperti saham-saham AS di sektor emas yang meroket 128,33% sejak awal tahun, atau tembaga yang naik 33,04%, saham-saham migas AS hanya menunjukkan kenaikan moderat 7,53% – kalah dari performa S&P500 yang sudah tumbuh 14%.

 

KOMENTAR