Calon Menteri BUMN Paling Disorot di Kabinet Jokowi-Ma’ruf

Jakarta, Inako
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Calon Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin tengah mengocok ulang susunan kabinet. Menteri BUMN merupakan salah satu dari beberapa 'kursi panas' yang tengah disorot kalangan ekonom.
Kiprah Menteri BUMN saat ini Rini Soemarno tidak begitu positif. Pasalnya, beberapa kasus muncul sejak awal Rini menjabat sebagai menteri.
Sebut saja kasus Pelindo II yang membuat DPR geram hingga yang terakhir kasus polesan PT Garuda Indonesia Tbk.
Rini kerap disebut sebagai menteri yang bakal diganti sejak Jokowi melakukan 4 kali reshuffle. Namun, hingga saat ini ia masih tetap bekerja dan tak goyah dari kursi tersebut.
Namun, mungkin kali ini Rini tak bisa bernafas lega. Pasalnya Jokowi sendiri yang menunjuk hidung dan menegur Rini karena kecewa.
Ya, Jokowi untuk kesekian kalinya melontarkan kekecewaannya di hadapan para menteri Kabinet Kerja atas data-data ekonomi terkini.
Jokowi mengetahui, ketidakberesan tersebut merupakan tanggung jawab para menteri di Kabinet Kerja. Salah satunya neraca perdagangan yang hancur lebur.
Dengan nada pelan namun penuh penekanan, Kepala Negara meminta para menterinya memperhatikan betul data-data yang menyebabkan neraca perdagangan masih terus mengalami defisit.
"Hati-hati terhadap ini. Neraca perdagangan kita Januari - Mei ada defisit US$ 2,14 miliar. Coba dicermati angka ini dari mana, kenapa impor jadi sangat tinggi? Kalau didetailkan lagi, migasnya ini naiknya gede sekali," tegas Jokowi.
Kekhawatiran Jokowi terbilang wajar, mengingat defisit migas kerap kali menjadi biang kerok defisit neraca perdagangan dalam beberapa bulan terakhir. Pada Januari - Mei 2019, defisit migas mencapai US$ 3,75 miliar.
Kali ini sasaran ditujukan langsung ke Menteri ESDM, Ignasius Jonan dan Menteri BUMN, Rini Soemarno.
"Hati-hati di migas Pak Menteri ESDM yang berkaitan dengan ini. Bu Menteri BUMN yang berkaitan dengan ini, karena yang paling banyak ada di situ," kata Jokowi.
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira, memandang Rini Soemarno memang masuk daftar teratas menteri yang bakal didepak Jokowi.
"Menteri BUMN juga kocar kacir melihat Direksi beberapa BUMN tersandung kasus korupsi, misalnya Dirut PLN Sofyan Basir dan terbaru adalah laporan keuangan Garuda Indonesia yang sudah terbukti bermasalah," paparnya.
TAG#Kementerian BUMN, #Perusahaan BUMN, #Kabinet Kerja
190325959
KOMENTAR