Carlo Ancelotti dan Rahasia Kesuksesan di Balik Agresifnya Madrid Musim Ini

JAKARTA, INAKORAN.com - Kehebatan pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti tidak hanya terletak pada kemampuannya meracik strategi, tetapi juga pada pendekatan personal kepada setiap pemain.
Skill ini terhitung jarang, karena tidak semua pelatih top Eropa memilikinya. Inilah poin lebih Ancelotti yang mampu membuatnya meraih kesuksesan demi kesuksesan.
Misalnya musim ini bersama Real Madrid. Banyak orang memprediksi, Madrid tidak akan mendulang sukses besar.
Kepergian Karim Benzema dan cederanya beberapa pemain reguler seperti Thibaut Courtois, Eder Militao, dan David Alaba menciptakan lubang yang cukup mengkhawatirkan dalam skuad Los Blancos musim ini.
Baca juga: Marselino Balas Kritik Warganet, Menpora Dito Ariotedjo Imbau Fokus Dengarkan Shin Tae-yong
Namun Ancelotti berhasil membungkam semua prediksi itu. Madrid berhasil menjuarai La Liga di pekan ke-34 dan melaju ke babak final Liga Champions setelah menghentikan langkah Bayern Muenchen.
Komunikasi interpersonal Ancelotti menjadi bagian tak terpisahkan dari kesuksesan ini. Bek Madrid, Antoni Rudiger pernah bercerita bagaimana Ancelotti mengunjugi rumah barunya di Madrid dan menyapa keluarganya dengan penuh kehangatan.
“Dia duduk di meja bersama kami, makan bersama kami, dan mengenal keluarga saya. Sangat normal, sangat membumi. Dia ada di sana selama dua jam, kami berbicara tentang segalanya,” ujar Rudiger September 2022 lalu.
“Jujur, saya tidak pernah mengalami hal seperti itu, tidak ada pelatih yang pernah melakukan hal seperti itu untuk saya. Setelah beberapa bulan dengan dia, saya harus mengatakan, ketika berurusan dengan pemain, Ancelotti tidak tersentuh.”
Baca juga: Tantang Timnas U-23 di Playoff Olimpiade Paris, Bagaimana Perjalanan Guinea di Piala Afrika?
Bertahun-tahun sebelumnya, mantan gelandang Chelsea dan Timnas Inggris Frank Lampard pernah memberikan kesaksian serupa.
“Begitu Anda datang ke tempat latihan, dia mengobrol dengan Anda, menanyakan bagaimana perasaan Anda, dan bagaimana Anda berlatih. Dia punya sentuhan pribadi yang penting untuk dirasakan oleh kami sebagai pemain,” ujar Lampard, 2009 silam.
Tidak semua pemain bisa konsisten tampil bagus sepanjang musim. Banyak faktor membuat performa pemain di atas lapangan turun naik.
Ancelotti dengan segala kemampuan komunikasinya mampu menjaga mood dan performa para pemain sehingga mereka bisa mengeluarkan kemampuan maksimal hampir di semua pertandingan.
Baca juga: Real Madrid Segel Gelar LaLiga Ke-36 Setelah Barcelona Kalah Dari Girona
Pendekatan antarpribadi itu tidak hanya menciptakan kedekatan antara Ancelotti dan pemainnya, tetapi juga membantu para pemain menemukan potensi dan performa terbaik mereka.
“Dia pelatih luar biasa yang membantu saya beradaptasi sekaligus memahami apa potensi yang ada dalam diri saya. Saya sangat berterima kasih atas apa yang dia lakukan kepada saya selama ini,” ujar pemain tengah Madrid Jude Bellingham.
Kesaksian Bellingham bukan isapan jempol belaka. Sejak bergabung dengan Madrid awal musim, pemain berpaspor Inggris itu sudah mencetak 22 gol dan 10 assit dalam berbagai kompetisi.
Secara umum, musim ini Real Madrid meraih keberhasilan yang sangat mengesankan dengan mengunci gelar La Liga di pekan ke-34.
Baca juga: Kabar Gembira Nih, Buat Pendukung Timnas, Ternyata Coach Shin Pernah Kalahkan Guinea dengan Skor 3-0
Tidak hanya itu, mereka berpotensi mengawinkan gelar La Liga dengan Liga Champions jika berhasil mengalahkan Borussia Dormund, dua Juni mendatang di Wembley.
Dua capaian bergengsi ini menjadi bukti paling nyata dari kepiawaian Ancelotti mendekati para pemain secara personal dan juga dalam meracik taktik mengalahkan lawan.
TAG#Carlo Ancelotti, #Real Madrid, #La Liga, #Liga Champions
190328181
KOMENTAR