Cristiano Ronaldo Menyalip Rekor Lionel Messi dan Menciptakan Sejarah Piala Dunia

Jakarta, Inakoran

Meski persaingan antara Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sudah mulai meredup, mereka masih mengejar rekor. Dalam persaingan itu, Ronaldo kembali menyapil Messi dalam hal koleksi rekor.

Penyerang Al Nassr itu mencetak gol dua kali untuk Portugal dalam kemenangan 5-0 atas Armenia pada kualifikasi Piala Dunia, dan dengan demikian ia menyalip musuhnya untuk mendekati prestasi mencetak gol lainnya.

Gol tersebut merupakan gol ke-37 dan ke-38 Ronaldo di kualifikasi Piala Dunia FIFA, yang membuatnya unggul atas Messi yang mencetak 36 gol. Kini, ia hanya memiliki satu orang di atasnya - pemegang rekor Carlos Ruiz - yang mencetak gol 39 kali untuk Guatemala dalam kualifikasi CONCACAF.

Sang penyerang, yang merupakan rekan setim David Beckham dan Landon Donovan di LA Galaxy, adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa di negaranya dengan 68 gol dalam 133 pertandingan.

Hal yang sama dapat dikatakan untuk Ronaldo dan Messi, yang masing-masing menjadi yang teratas untuk Portugal dan Argentina, dengan Ronaldo mencetak 140 gol dalam 222 dan Messi 114 dalam 194.

Dua gol terakhir Ronaldo terjadi saat Portugal menang telak di Armenia pada laga kualifikasi Piala Dunia pertama mereka, di mana ia bergabung dalam daftar pencetak gol bersama rekan barunya di Al Nassr, Jaoa Felix.

Pemain termahal keempat sepanjang masa dari masa-masa di Atletico Madrid bergabung dengan pemain terbaik negaranya di Arab Saudi beberapa minggu yang lalu dalam kepindahan senilai £44 juta dari Chelsea.

Gol lainnya datang dari mantan pemain Manchester City Joao Cancelo, yang juga bermain di Liga Pro Saudi bersama Al Hilal.

Joao Cancelo bermain di Liga Pro Saudi (ist)

"Selama para pemain belum main di sana, jangan kira semudah yang orang bilang," ujarnya kepada media pasca pertandingan. 

"Semakin membaik, bahkan para pemain Arab pun semakin siap bermain melawan kami. Saya senang, keluarga saya senang di sana, dan itulah yang terpenting."

Dua gol lagi dan Ronaldo akan memecahkan rekor gol terbanyak di kualifikasi Piala Dunia

Gol pertama Ronaldo dalam pertandingan yang membuat skor menjadi 2-0 terjadi pada menit ke-21, sesuai dengan nomor 21 yang dikenakan Diogo Jota untuk negaranya sebelum kematiannya yang tragis bulan Junli.

Ronaldo menunjuk ke langit setelah mencetak gol, dan Cancelo kemudian melakukan perayaan gol mantan pemain Liverpool itu sebagai penghormatan.

Mengomentari adegan tersebut, Vitinha dari Paris Saint-Germain berkata: "Jota akan selalu bersama kami, di mana pun kami bermain. 

"Kami mencetak gol di menit ke-21, melalui Cristiano Ronaldo, dan Cancelo mendedikasikan satu gol untuknya. Momen yang indah untuk ditonton."

Selain berbagai rekor klubnya, termasuk menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Real Madrid, Ronaldo juga memegang sejumlah rekor internasional.

Dengan jumlah gol terbanyak dalam sejarag sepak bola yakni 940, 138 di antaranya masuk dalam daftar gol internasional terbanyak yang pernah ada.

Ronaldo dan Cancelo sama-sama memberikan penghormatan kepada Jota setelah gol mereka (ist)

Ia juga memegang rekor penampilan internasional sebanyak 221 kali, dan ia menjadi satu-satunya yang mencapai prestasi mencetak gol di lima Piala Dunia berbeda.

Pemain berusia 40 tahun itu tampak berpeluang memperpanjang rekor itu di edisi 2026 di Amerika, tetapi hal yang sama tidak berlaku untuk rivalnya, Messi.

Penyerang Inter Miami itu mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Venezuela pada pertandingan terakhir untuk Argentina yang telah lolos.

Messi menangis di akhir pertandingan saat ia mengumumkan sebelum pertandingan bahwa itu akan menjadi pertandingan kandang terakhirnya untuk negaranya.

Pasca pertandingan, ia kemudian mengungkap fakta mengejutkan bahwa ia mungkin tidak akan bertahan tahun depan untuk berdansa terakhir kali dengan Ronaldo.

"Saya rasa saya tidak akan bermain di Piala Dunia lagi," katanya. "Hal yang paling logis adalah itu tidak akan terjadi, tapi inilah kenyataannya."

Messi mengucapkan selamat tinggal bermain di Argentina dengan pertandingan kandang terakhirnya di Monumental di Buenos Aires (ist)

"Saya penuh harapan dan semangat. Tapi ini hari demi hari, pertandingan demi pertandingan."

Ia menambahkan: "Tahun ini kami menjalani banyak pertandingan, banyak rangkaian pertandingan. Untungnya, saya bisa bermain tiga kali berturut-turut; rasanya setiap hari, merasakan sensasinya."

"Jelas hari ini adalah pertandingan terakhir dengan poin yang dipertaruhkan di sini, tetapi setiap hari saya berusaha untuk merasa baik dan, yang terpenting, jujur ​​pada diri sendiri. Jika saya merasa baik, saya menikmatinya. Jika saya merasa buruk, saya lebih suka tidak berada di sini."