Eksistensi Kolam Susu Digugat Jaman Now

Inakoran

Sunday, 18-02-2018 | 07:22 am

MDN
Btari, Vokalis D'Variant Band [Inakoran,com]

ong>Cipayung, Inako

Ini kolamnya, di mana susunya? Pada 2013, vokalis Koes Plus Yok Koeswoyo, dalam sebuah selebrasi lagu jaman old, bertanya balik kepada audiens yang request padanya agar menyanyikan “Kolam Susu” salah satu hits papan atas dari Koes Plus yang dirilis empat puluh lima tahun lalu atau tepatnya tahun 1973. “Kolam susu itu ada dua, Kolam susu yang 73 atau kolam susu yang sekarang”  Kolam susu yang sekarang sudah beda lho, sambung Yok.

Konon Departemen Kelautan dan Perikanan atau DKP yang sekarang diawaki  Menteri Susy lahir lebih disebabkan tuntutan lagu Kolam Susu? Laut kita kaya raya, udang, ikan, menghampirimu. “Laut sekarang ora ono isine, entek  dicuri terang Yok mengingatkan”.  Karena itu membuat Menteri Susy geram dan, entah berapa jumlah kapal asing yang ditenggelamkannya.

Jika pelaku korupsi diidentikkan dengan kapal pencuri, akankah ditenggelamkan? Harus ada lagu baru agar tercipta  sebuah insprirasi membuat departemen baru yang mengatur cara hidup dengan segala nomenklaturnya.  “Yang ada sekarang kolam lumpur”, tegas Yok Koeswoyo ketika audiens menggodanya ketika itu.

 Btari dan Band SMA Angkasa Halim Perdanakususuma

[caption id="attachment_20130" align="alignleft" width="515"] D'Variant Band [Inakoran.com][/caption]Vokalis D’Variant Band dari SMA Angkasa II Halim Perdanakusuma, mendendangkan lagu Kolam Susu (KS), salah satu hits dari grup musik Koes Plus ketika tampil pada Festival Band TOC 8 di SMANU MH THAMRIN, Cipayung, Jakarta Timur  (12/2).  Btari, vokalis tunggal D’Variant Band SMA Angkasa II HP memilih lagu Kolam Susu barangkali karena iramanya ringan, rileks dan mungkin mengenang kekayaan alam laut Indonesia yang kaya raya dari sebuah  era yang telah berpulang.

Tongkat kayu, dan batu jadi tanaman sepenggal lirik dari lagu KS. Menurut Yok Koeswoyo, personifikasi tongkat kayu adalah batang singkong dan, batu adalah ubi atau umbi. Mudah tumbuh, limpah berbuah itulah potret negeri kita pada Pemerintahan di tangan Presiden Soeharto 1973 atau enam tahun usai Presiden Soekarno berhenti.

Grup Band Btari tampil tidak sekedar full power layaknya power dari kaum baby boomers, kentara sekali Btari menampilkan  sebuah spektrum milenials yaitu OP atau Over Power. Fakta bahwa Btari sampai meninggalkan panggung dan berlari berdendang Kolam Susu hingga pas di depan mata penonton, ini OP koherensi jaman now kah atau, gugatan kolam susu yang semakin merana.

[caption id="attachment_20131" align="alignright" width="515"] D'Variant Band [Inakora.com][/caption]Walaupun begitu kaki penonton tersentak-sentak dan pinggang seakan ingin berjingkrak-jingkrak, siksak dan bersiksak-siksak terbawa dalam dan,  hanyut oleh alunan sebuah Misery – Maroon 5  selain Kolam Susu, seleksian SMA Angkasa II HP. “Kami harus menampilkan segala kemampuan kami di luar dari yang orang bayangkan”  tandas Btari ketika inakoran.com bertanya mengapa engkau meninggalkan panggung saat membawakan lagu  Misery – Maroon 5 ?

 

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=G9wNOSg2ihg[/embed]

KOMENTAR