Erick Tohir Gaspol ciutkan Jumlah BUMN dan Kluster Plat merah Setelah Kantongi Izin Jokowi

Wednesday, 10-06-2020 | 00:21 am

MDN

Jakarta,Inakoran

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku telah mendapat izin dari Presiden Jokowi untuk melakukan perombakan besar-besaran dengan memangkas sejumlah perusahaan plat merah.

"Bahkan kalau bisa jumlah BUMN bisa kita turunkan lagi jadi 70 dalam beberapa tahun ke depan," kata Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta, pada Selasa (9/6).

Sebelumnya, Kementerian BUMN lebih dulu menyelesaikan penyusunan klusterisasi BUMN. Klusterisasi tersebut disusun berdasarkan value chain core business BUMN.

"Total klusterisasi saat ini berjumlah 12 kluster, dari semula 27 kluster. Masing-masing Wakil Menteri nantinya akan memegang 6 kluster," ungkap Erick dikutip dari Industry.co.id pada Selasa (09/06/2020).

Adapun sebelumnya, Wakil Menteri I BUMN Budi Gunadi Sadikin akan membawahi 6 kluster yang terdiri dari migas dan energi, minerba, perkebunan dan kehutanan, pupuk dan pangan, farmasi dan kesehatan, serta pertahanan, manufaktur dan industri lainnya.

Lalu Menteri Erick kemudian melakukan beberapa penyesuaian kluster.

"Saya pindahkan kluster dari Pak Wamen II perkebunan dan kehutanan ke Pak Wamen I, karena memang perkebunan, kehutanan, pupuk dan pangan bisa jadi sinergi yang kuat," ujar Erick.

Sementara itu, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga menangani enam kluster BUMN.

Enam kluster tersebut terdiri atas jasa keuangan, jasa asuransi dan dana pensiun, telekomunikasi dan media, pembangunan dan infrastruktur, pariwisata, logistik, dan lainnya, serta sarana dan prasarana perhubungan.

"Karena suka tidak suka perbankan dan asuransi saat ini sangat erat hubungannya dengan digitalisasi," pungkasnya.

Ditegaskan Menteri BUMN, berkurangnya jumlah BUMN ini tidak lain karena lahirnya konsolidasi BUMN, diantaranya adalah sektor farmasi dan asuransi.

Adapun PT Bio Farma (Persero) akan menjadi induk perusahaan. Sementara anggota perusahaannya adalah PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.

Selain untuk efisiensi, holding ini bertujuan memperkuat kamandirian industri dan meningkatkan ketersediaan produk kesehatan.

Sementara untuk sektor asuransi, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau (BPUI) didapuk menjadi perusahaan induk dengan anggotanya yaitu PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).

Sementara itu, terbentuknya holding asuransi ini dilandasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).

Erick pun menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan efisiensi dan restrukturiasi BUMN dan terus melakukan konsolidasi terhadap berbagai potensi di berbagai perusahaan plat merah.(industry)

KOMENTAR