Harga Emas Spot Melemah: Kamis (6/2/2025)

Jakarta, Inakoran
Pasar emas dunai mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2025). Pukul 07.38 WIB, harga emas untuk pengiriman April 2025 di Commodity Exchange tercatat sebesar US$ 2.887 per ons troi, mengalami penurunan 0,21% dari harga sebelumnya yang berada di level US$ 2.893 per ons troi.
Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan harga jangka pendek, permintaan akan emas sebagai aset safe haven tetap tinggi, didorong oleh kekhawatiran yang meningkat atas kondisi ekonomi global dan ketegangan geopolitik.
BACA JUGA:
Rekomendasi Saham Big Cap: Kamis (6/2/2025)
Harga Emas Antam Naik Rp 13.000: Rabu (5/2/2025)
BRI Siap Gelontorkan Dana Rp 3 Triliun untuk Buyback Saham di 2025
Harga Emas Antam Melonjak Rp 29.000 : Selasa (4/2/2025)
Harga emas mengalami lonjakan sebelumnya, terutama setelah pernyataan kontroversial dari Presiden AS, Donald Trump, yang menyebutkan kemungkinan pengambilalihan Gaza dan keinginannya untuk merundingkan kesepakatan nuklir baru dengan Iran. Pernyataan ini menambah ketidakpastian di Timur Tengah, yang berpotensi memicu lonjakan permintaan emas sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko geopolitik.
Selain itu, Washington diperkirakan akan mengumumkan rencana untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina dalam waktu dekat. Ketidakpastian terkait perang dagang AS-China dan kemungkinan penerapan kembali bea masuk oleh Trump terhadap negara lain juga menjadi faktor yang meningkatkan ketertarikan investor pada emas. Dalam situasi seperti ini, emas sering dianggap sebagai lindung nilai yang efektif terhadap inflasi dan ketidakpastian pasar.
Sejak awal tahun, harga emas telah naik sekitar 9%. Menurut World Gold Council, minat bank-bank sentral dunia terhadap emas terus meningkat, menunjukkan bahwa institusi keuangan besar ini masih percaya pada nilai jangka panjang emas sebagai aset yang stabil.
Investor saat ini juga menunggu dampak dari kebijakan moneter yang mungkin terpengaruh oleh tarif yang diterapkan terhadap inflasi. Jika tarif kembali diberlakukan, ada kemungkinan akan terjadi efek berantai yang dapat memengaruhi ekonomi AS secara keseluruhan. Hal ini dapat mendorong lebih banyak investor untuk beralih ke emas sebagai aset penyelamat.
KOMENTAR