Inggris Minta Hentikan Spekulasi Terkait Penyebab Ledakan di Beirut

Binsar

Wednesday, 05-08-2020 | 15:13 pm

MDN
Ledakan di Beirut Libanon [ist]

London, Inako

Pemerintah Inggris, Rabu (5/8) mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebab ledakan besar yang melanda Beirut yang menewaskan sedikitnya 100 orang.

Presiden Donald Trump pada hari Selasa mengaitkan peristiwa ledakan itu sebagai serangan yang mungkin, meskipun para pemimpin Libanon mengatakan bahwa itu kemungkinan disebabkan oleh bahan peledak yang telah disimpan di gudang-gudang di ibukota selama bertahun-tahun.

Menteri Pendidikan Inggris Nick Gibb [ist]

 

Ketika ditanya tentang spekulasi penyebab ledakan itu, menteri pendidikan junior Inggris Nick Gibb mengatakan: "Pemerintah Libanon tentu saja menyelidiki penyebab tragedi itu dan sebelum kita mendapatkan hasil penyelidikan itu, masih terlalu dini untuk berspekulasi."

Ledakan di Beirut [ist]

 

Gibb juga mengatakan kepada Sky bahwa Inggris sedang mendiskusikan bantuan teknis dan keuangan apa yang dapat ditawarkan ke Libanon.

Sementara itu, Perdana Meny Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan untuk Libanon setelah ledakan besar mengguncang kawasan pelabuhan ibu kota Beirut yang menewaskan puluhan orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya.

PM Inggris Boris Johnson [ist]

 

"Inggris siap memberikan dukungan dengan cara apa pun yang kami bisa, termasuk kepada warga negara Inggris yang terkena dampak," lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden Libanon Michel Aoun mengatakan sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, lokasi terjadinya ledakan amat masif yang mengguncang Beirut, Selasa (4/8).

KOMENTAR