Ini Jawaban Sandiaga Terhadap Sindiran Jokowi

Lampung, Inako
Dalam sebuah acara di Lampung, Sabtu (24/11/2018), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tujuan orang kaya datang ke pasar itu bukan belanja, melainkan mengomentari harga. Pernyataan Jokowi itu banyak diterjemahkan sebagai sindiran untuk Sandiaga Uno yang rajin berkampanye ke pasar dan menanyakan harga.
Sandiaga mengatakan tujuannya masuk-keluar pasar memang untuk melihat persoalan akar rumput yang riil. Kegiatan itu agenda utama kampanyenya. Soal harga-harga yang fluktuatif, ia membela pernyataan itu bukan klaim.
Menurut Sandiaga, ia memperoleh aduan langsung dari pedagang pasar. Fakta seputar harga pun ia akui ditemukan langsung di lapangan. “Seperti hari ini di pasar Lumajang. Ibu Lulu dan Ibu Lina bilang harga sayur-mayur memang naik turun."
Sandiaga mencontohkan harga kacang panjang. Hari ini, harga pangan itu Rp 4.000 per kilogram. Lain dari hari kemarin yang hanya Rp 3.000. Mantan wakil gubernur DKI ini juga menyebut harga buncis dan wortel naik 20-30 persen. Kenaikan harga 20-30 persen ini tergolong tidak wajar.Sebab, menimbulkan gejolak ekonomi yang besar. Sandiaga menyebut, kenaikan harga pangan lazim bila peningkatannya hanya 5-10 persen.
Mengenang posisinya sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) sekitar 2-3 tahun, tugasnya memantau harga-harga di pasar dan meningkatkan kesejahteraan para pedagang.
Pada 2012, APPSI disebutnya sebagai salah satu pendukung Jokowi saat berkampanye di DKI Jakarta sebagai calon gubernur. APPSI bahkan, ujar Sandiaga, sempat dikriminalisasi dan dipanggil Bawaslu lantaran mendukung pencalonan Jokowi pada masa itu.
TAG#Pilpres 2019, #Harga, #Pasar, #Komentar Harga, #Sandiaga Uno
190327456
KOMENTAR