Ini Penyebab Kosongnya Kursi Pesawat Terbang

Sifi Masdi

Tuesday, 12-02-2019 | 08:40 am

MDN
Ilustrasi maskapai Garuda Indonesia [ist]

Jakarta, Inako

Industri penerbangan saat ini tengah menghadapi tantangan. Mulai dari penerapan bagasi berbayar, harga tiket yang disebut makin mahal, dan tingkat keterisian penumpang (load factor) yang menurun.

Meski demikian, sejumlah maskapai penerbangan membantah bahwa menurunnya tingkat keterisian penumpang karena berbagai faktor di atas. Penurunan tersebut diklaim terjadi karena Indonesia memang tengah memasuki musim sepi (low season).

"Periode Januari - Maret itu memang masuknya low season. Memang secara seasonal-nya begitu. Di awal tahun turun, tapi nanti di periode April - Juni meningkat," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Minggu (10/2/2019).

Selama periode musim ramai (peak season), tingkat keterisian penumpang di Garuda Indonesia bisa mencapai 75% sampai dengan 90%. Namun ketika low season, jumlahnya bisa menurun 10%-15%.

"Sekitar 10%-15%. Low season itu biasanya [tingkat keterisian penumpang] hanya 60%-70%," jelasnya.

Ikhsan pun menganggap wajar tingkat keterisian penumpang yang menurun di awal tahun. Pasalnya, situasi ini memang kerap dialami sejumlah maskapai penerbangan tiap tahunnya.

"Berbicara mengenai tingkat keterisian pesawat, kita hampir tiap tahun meningkat sekitar 10%-15%," jelasnya.

Hal senada turut dikemukakan Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro. Dia mengatakan penurunan tingkat keterisian penumpang karena low season.

"Saat ini masih low season," kata Danang.

Sebagai informasi, Lion Air dikabarkan hanya mengangkut tiga orang penumpang dalam penerbangan dari Bandara Internasional Minangkabau, Padang, dengan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (8/2/2019) lalu. 

Hal ini disebut-sebut terjadi lantaran sepinya pengguna jasa angkutan udara. Kabar ini pun segera dibantah pihak Lion Air. 

"Kami tegaskan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar," kata Danang melalui keterangan tertulis.

Danang menegaskan bahwa tingkat keterisian penumpang rute Padang, Sumatra Barat, masih tinggi di tengah periode musim sepi di industri penerbangan dalam negeri.

Lion Air pada 8 Februari tersebut melayani tiga kali penerbangan berjadwal dari Padang menuju Soekarno-Hatta, lanjut Danang. 

Tingkat keterisian penumpang juga masih tinggi, terdiri dari nomor JT-253 mengangkut 104 penumpang, JT-353 mengangkut 109 penumpang dan JT-357 mengangkut 205 penumpang.


 

 

KOMENTAR