Investasi Reksadana? Ini Penjelasan Lengkap dan Caranya

JAKARTA, INAKORAN
Apa Itu Investasi Reksadana
Bagi yang masih awam dalam dunia investasi ataupun perekonomian secara keseluruhan, mungkin masih bertanya-tanya apa itu investasi reksadana? Menurut Bursa Efek Indonesia, reksadana diartikan sebagai wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.
Manajer Investasi bekerja didukung oleh tenaga yang profesional dalam pengelolaan investasi, yang terdiri dari Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi.
BACA:
Info Rupiah Hari Ini, 3 November 2021
Berinvestasi dengan reksadana berarti akan menanam sejumlah uang untuk membeli reksadana dan memilih jenis reksadana yang diinginkan.
Kemudian selanjutnya, Manajer Investasilah yang akan mengelola investasi.
Selain itu, investasi reksadana adalah jenis investasi yang bisa dilakukan dengan modal kecil dan dibeli pada harga terjangkau.
Bahkan, sejak tahun 2019 sudah bisa mulai investasi di reksadana dengan modal mulai dari Rp10.000,- dan tersedia secara online di beberapa e-commerce atau marketplace.
Return atau keuntungan yang dihasilkan reksadana tidak bergantung dari besar atau kecilnya nilai pembelian investor.
Sehingga, dengan modal awal yang minim bahkan berpeluang untuk mendapatkan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan produk investasi lainnya seperti tabungan atau deposito bank.
Faktor penentu perubahan harga reksadana ditentukan oleh kesuksesan strategi Manajer Investasi, kondisi harga pasar dari saham dan obligasi, serta faktor lainnya seperti kondisi perekonomian Indonesia.
Ada banyak pilihan reksadana yang bisa digunakan jika ingin mulai belajar investasi, bahkan cara untuk memulainya juga sangat mudah.
Investasi reksadana disebut sebagai investasi yang cukup mudah, bermodal minim, namun keuntungan yang didapatkan bisa sangat tinggi bahkan untuk pemula sekalipun. Keuntungan lain apa saja yang bisa didapat?
1. Investasi Reksadana Memiliki Return Cenderung Tinggi
Satu hal yang menjadikan reksadana sebagai investasi favorit para investor adalah peluang mendapatkan keuntungan sampai 20% per tahun secara rata-rata, salah satunya dihasilkan oleh reksadana saham. Tingginya keuntungan ini bisa kamu manfaatkan untuk mempersiapkan dana pendidikan dan dana pensiun yang memiliki rentang waktu panjang.
2. Diversifikasi Resiko
Reksadana menawarkan diversifikasi risiko karena uang investor akan disebar ke beberapa instrumen, sehingga jika terjadi risiko tidak semuanya anjlok atau turun nilainya secara bersamaan. Misalnya dengan tidak menempatkan dana di 1 saham saja, tapi membagi investasi ke berbagai saham lainnya untuk mencegah turunnya nilai investasi hanya karena 1 harga saham turun. Diversifikasi sulit dilakukan bagi para investor individual karena terbatasnya dana investasi. Lain halnya dengan investor reksadana, karena dana yang dikelola adalah kumpulan dari berbagai investor, maka dari itu diversifikasi risiko bisa dilakukan secara optimal.
3. Dikelola Oleh Manajer Investasi Berpengalaman
Dengan reksadana, tidak perlu khawatir apabila memiliki waktu atau pengetahuan yang terbatas untuk melakukan analisis investasi. Sebab semua dana akan dikelola oleh Manajer Investasi yang memang profesional dalam hal pengelolaan portofolio investasi. Juga bisa menilai kinerja Manajer Investasi secara transparan, dan bahkan bisa juga membandingkan kinerjanya untuk mendapatkan Manajer Investasi terbaik. Fee atau biaya Manajer Investasi juga termasuk terjangkau karena dibagi ke semua investor.
4. Bisa Investasi Reksadana dengan Modal Minim
Banyak yang ragu-ragu untuk memulai investasi karena takut tidak memiliki modal yang cukup. Di reksadana, instrumen ini sudah terjangkau ke semua lapisan masyarakat, contohnya bisa dimulai dengan modal mulai dari Rp10.000,- saja.
5. Praktis, Investasi Reksadana Bisa Dikelola Secara Online
Di masa sekarang, tren platform reksadana adalah melalui online, jadi transaksinya cukup dilakukan melalui website atau situs dari marketplace maupun e-commerce. Platform online selain mempermudah juga bisa membuat biaya transaksi menjadi lebih murah, bahkan beberapa platform online sudah ada yang menggratiskan biaya investasi reksadana. Selain itu, kamu juga bisa melakukan monitoring lebih mudah.
Kekurangan Investasi Reksadana
Agar lebih adil, selain keuntungan juga harus mengetahui kekurangan dari investasi menggunakan reksadana. Tiap instrumen investasi memiliki risikonya tersendiri, tak terkecuali reksadana. Dengan mengetahuinya, kita akan bisa menyiasati agar tidak mengalami kerugian yang berlebihan.
1. Potensi Kerugian Investasi
TIdak ada reksadana yang tidak memiliki risiko. Risiko yang didapat bisa rendah, sedang, atau tinggi tergantung dari jenis instrumen yang dipilih. Contoh, reksadana saham yang nilainya naik atau turun tergantung fluktuasi harga saham di bursa efek. Tidak ada jaminan harga pasti selalu naik. Jadi, berinvestasi di reksadana tetap memiliki potensi kerugian tersendiri.
2. Ada Biaya Transaksi Investasi Reksadana
Saat bertransaksi reksadana, harus membayar sejumlah biaya. Biaya ini bisa berimbas pada return yang diterima karena hasil investasi reksadana yang didapat akan dikurangi untuk membayar biaya. Biaya ini tak hanya mencakup fee untuk Manajer Investasi, tapi juga biaya untuk penyimpanan (kustodian), operasional, dan marketing reksadana. Jika menggunakan platform online, tingkat biaya dapat dikurangi secara signifikan.
3. Waktu Pencairan Dana Tidak Fleksibel
Kekurangan lainnya adalah tidak memiliki waktu pencarian dana yang fleksibel dengan investasi reksadana. Sebab, berbeda dengan tabungan dan deposito, reksadana membutuhkan waktu 3-4 hari kerja sejak perintah diberikan sampai dana masuk ke rekening investor. Ada juga kemungkinan kecil investasi tidak bisa dicairkan jika Manajer Investasi gagal menyediakan dana guna melakukan pembelian kembali unit reksadana. Selain itu pula, likuiditas investasi tidak sebaik tabungan. Tentu saja hal ini masih terhitung wajar sebab investasi memang memberikan return lebih besar.
4. Resiko Penutupan Reksadana
Jika jumlah dana yang dikelola anjlok di bawah nilai minimum, maka ada kemungkinan reksadana tersebut bisa ditutup oleh otoritas. Meskipun begitu, risiko ini relatif kecil dan hingga kini belum ada reksadana yang ditutup akibat hal tersebut.
5. Wanprestasi Manajer Investasi
Ada kemungkinan Manajer Investasi yang berfungsi sebagai pengelola dana tidak melaksanakan kewajibannya. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar reksadana tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya sebab posisi Manajer Investasi sangat kritikal. Maka dari itu, pilihlah Manajer Investasi yang terbaik karena tak hanya menentukan kinerja tapi juga keberlangsungan reksadana.
Jenis-jenis Investasi Reksadana
Investasi dengan menggunakan reksadana ada bermacam-macam, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing calon investor. Tiap jenis investasi reksadana memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga jangan sampai salah pilih. DI bawah ini adalah jenis-jenis investasi menggunakan reksadana.
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksadana pasar uang adalah jenis investasi di mana seluruh dana akan diinvestasikan pada deposit, Sertifikat Bank INdonesia (SBI), dan obligasi. Jangka waktu jatuh tempo reksadana pasar uang kurang dari satu tahun. Reksadana jenis ini juga relatif lebih aman, namun memiliki potensi keuntungan yang lebih sedikit. Risikonya juga relatif rendah, bisa dimulai dengan modal kecil mulai dari Rp100.000,-, bisa dicairkan kapan saja dan tidak dikenai penalti atau potongan apabila sebelum jatuh tempo. Waktu investasi yang fleksibel dengan jumlah return yang sama menjadikan reksadana jenis ini cocok untuk investasi jangka pendek.
2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Reksadana pendapatan tetap merupakan jenis reksadana di mana dana investasinya dialokasikan ke obligasi sejumlah minimal 80%. Return yang didapat lebih besar daripada reksadana pasar uang, yakni umumnya mencapai 10% per tahun. Karena dialokasikan ke obligasi, maka dari itu reksadana ini berfokus pada instrumen surat utang yang memiliki jatuh tempo di atas 1 tahun dan secara konsisten mendapat pembayaran bunga/kupon dari penerbitnya.
Reksadana obligasi atau pendapatan tetap secara sederhana merupakan investasi yang sebagian besar alokasinya berfokus pada instrumen surat utang yang jatuh tempo di atas 1 tahun. Pada praktiknya, bunga dari surat tersebut tak diteruskan ke investor namun diinvestasikan ulang. Hal inilah yang kemudian menambah nilai reksadana investor sehingga harganya meningkat. Akan tetapi di sisi lain ketika suku bunga dan inflasi turun, maka harga obligasi dan pasar uang akan naik, begitupun sebaliknya. Ada juga potensi wanprestasi atau gagal bayar dari penerbit surat utang atau obligasi.
3. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)
Sesuai dengan namanya, reksadana campuran berarti menanamkan dana investasi ke instrumen campuran seperti saham, obligasi, dan deposito. Return yang didapatkan dari reksadana ini akan lebih besar dari jenis lainnya, namun risikonya lebih tinggi karena berinvestasi pada saham. Reksadana campuran cocok dipilih oleh investor pemula dan investor bertipe konservatif atau moderat.
4. Reksadana Saham (Equity Fund)
Pada jenis reksadana satu ini, dana investasi akan ditempatkan pada saham minimal sebesar 80%, sisanya 20% dialokasikan ke pasar uang. Oleh karena itu, kamu berpotensi mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan dengan reksadana lainnya. Namun sama seperti investasi lain, risikonya juga relatif tinggi. Reksadana saham juga tidak bisa dicairkan setiap saat karena membutuhkan waktu sekitar 3-5 hari kerja sejak transaksi pencairan. Kamu bisa mulai dengan modal kecil, mulai dari Rp10.000,- dan bisa dibeli secara online di beberapa e-commerce.
5. Reksadana Syariah
Investasi reksadana syariah merupakan jenis reksadana yang dijalankan berdasarkan konsep syariah, yang pastinya berbeda dengan reksadana konvensional. Untuk kamu yang ingin memilih jenis reksadana satu ini, sangat penting untuk menemukan reksadana yang tepat. Ada beberapa jenis reksadana syariah, seperti reksadana saham syariah, reksadana pendapatan tetap syariah, reksadana campuran syariah, dan reksadana pasar uang syariah. Cara investasinya pun juga relatif mudah, selain membeli langsung di Manajer Investasi, kamu juga membeli melalui Agen Penjual Reksa Dana (APERD), misalnya melalui online seperti lewat marketplace atau e-commerce.
6. Reksa Dana Terstruktur
Selain reksadana yang langsung menempatkan investasi pada surat berharga seperti saham dan obligasi, ada pula reksadana yang diatur dengan struktur tertentu. Berikut penjelasannya di bawah ini.
Reksa Dana Terproteksi (Capital Protected Fund)
Hampir sama sistemnya dengan reksadana pendapatan tetap, yakni menempatkan dana pada instrumen obligasi. Namun reksadana terproteksi memilih obligasi yang memberikan perlindungan atas nilai investasi pada saat jatuh temponya, bahkan hingga sebesar 100% pada pokok nilai investasinya jika kamu mencairkan dana sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Bedanya lagi, Manajer Investasi melakukan strategi investasi pengelolaan pasif, yang berarti membeli obligasi dan memegangnya hingga jatuh tempo. Apabila penerbit tidak gagal bayar, para pemegang unit reksadana terproteksi akan menerima pokok investasinya.
Reksa Dana Dengan Penjaminan (Capital Guaranted Fund)
Reksadana jenis ini merupakan reksadana yang memberikan jaminan nilai investasi awal investor. Garansi atau jaminan diberikan dengan cara perjanjian penjaminan dari perusahaan asuransi. Hingga kini belum ada Manajer Investasi yang mengeluarkan produk reksadana dengan penjaminan seperti ini. Hal ini disebabkan beberapa kendala, salah satunya adalah mekanisme penjaminan dan imbal hasil yang akan berkurang karena biaya premi asuransi dengan skema penjaminan tersebut.
Reksa Dana Indeks
Reksadana Indeks (RDI) mengalokasikan dana minimal 80% sesuai dengan aset-aset pada indeks acuan, yang disebut dengan pengelolaan pasif. Hasil investasi reksadana yang didapatkan mirip dengan indeks acuan, baik indeks obligasi maupun indeks saham, dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu di setiap hari bursa saham pasar modal.
Cara Investasi Reksadana Bagi Pemula
Ingin segera mulai investasi reksadana? Nah, cara melakukan investasi reksadana cukup mudah, bahkan untuk pemula sekalipun. Karena sebagian kita menyerahkan dana kita untuk dikelola oleh Manajer Investasi, maka hal-hal yang bisa kita lakukan antara lain:
1. Pahami Cara Kerja Reksadana
Dengan memahami cara kerja reksadana yang ingin kamu ambil sangat penting untuk keberlangsungan dana yang akan kamu investasikan. Kamu bisa mencari informasi lebih lanjut melalui media internet atau menghubungi langsung pihak yang menjual reksadana. Kamu bisa mencari tahu biaya yang dikenakan, termasuk biaya pembelian dan penjualan. Selain memberikan return yang cukup besar, reksadana juga merupakan instrumen investasi yang mudah diakses. Untuk memulai, kamu bisa mulai menyisihkan 20% dari pendapatanmu sebagai modal.
2. Tentukan Tujuan Investasi
Berinvestasi tanpa memiliki tujuan akan membuatmu bingung, maka dari itu sebelum memutuskan untuk berinvestasi apapun, tentukan tujuanmu terlebih dahulu. Kamu harus bisa memahami tujuan berinvestasi dan yang paling penting mengapa kamu memilih reksadana. Setelah kamu menentukan tujuan, jalanmu akan terarahkan lebih baik sesuai kebutuhan dan juga tujuan. Karena reksadana bersifat luas, maka kamu harus mempersempit ruang gerak agar lebih terfokus dan jelas.
3. Kenali Jenis-jenis Reksadana
Ada banyak jenis reksadana yang bisa dipilih, apalagi dengan fakta bahwa mayoritas investor reksadana adalah pemula. Karakteristik investasi ini dengan return tinggi, minimal investasi kecil, dan kecepatan pencairan memang punya daya tarik tersendiri bagi yang ingin memulai investasi. Selain mempelajari cara kerjanya, kamu juga perlu mengenal apa saja jenis-jenis reksadana yang tersedia dan sesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhanmu secara seksama.
4. Pilih Reksadana Sesuai Kemampuan dan Kebutuhan
Tentukan mana reksadana yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Contoh, kalau kamu ingin uang lebih aman dengan hasil keuntungan yang terbatas, maka sebaiknya kamu memilih reksadana pasar uang. Apabila kamu ingin keuntungan yang lebih tinggi dan sanggup menerima risiko yang lebih tinggi, bisa mencoba reksadana campuran dan saham. Selanjutnya, pilih produk investasi reksadana dan lihat rekam jejak keuntungannya selama tiga tahun terakhir. Pastikan mengalami keuntungan yang konsisten agar kamu tidak berisiko mengalami kerugian lebih cepat.
5. Pahami Istilah-istilah Reksadana
Bagi pemula yang bahkan mungkin tidak tahu-menahu seputar dunia ekonomi, istilah-istilah dalam investasi mungkin membingungkan. Maka langkah selanjutnya, kamu perlu memahaminya dengan baik. Beberapa istilah yang sering ditemui dalam laporan transaksi antara lain:
- NAB atau Nilai Aktiva Bersih adalah jumlah dana yang dikelola dalam suatu reksadana, dan biasa disebut asset under management. Umumnya NAB mencakup kas, deposito, saham, dan obligasi
- UP (Unit Penyertaan) merupakan satuan ukuran yang menunjukkan jumlah penyertaan yang dimiliki investor, atau kata lainnya adalah NAB yang dipecah-pecah ke dalam instrumen investasi yang dikelola reksadana
- NAB/UP adalah nilai aktiva per unit penyertaan. Pengertiannya adalah harga dan transaksi yang dilakukan berdasarkan nilai suatu reksadana
- Subscription adalah biaya untuk membeli reksadana. Besaran biaya biasanya antara 0% hingga 5%
- Redemption yaitu biaya untuk menjual reksadana dan besaran biayanya antara 0% hingga 5% dari nilai investasi
- Prospektus berisi profil perusahaan dan laporan keuangan tahunannya sebagai gambaran nilai saham perusahaan tersebut. Biasanya digunakan sebagai acuan untuk menentukan pilihan reksadana
- Bank Kustodian adalah lembaga keuangan yang menjadi administrator, pengawas, dan menjaga aset dari dana yang diinvestasikan
- Portofolio Efek adalah kumpulan surat berharga seperti saham, obligasi, dan unit penyertaan reksadana yang telah dijual
- Transaksi Disbursement merupakan transaksi pembayaran atau pencairan dari sebagian unit yang dimiliki oleh investor.
- Manajer Investasi akan membayarnya kepada Bank Kustodian untuk kemudian dibayarkan ke investor
- Transaksi Switching adalah pengalihan dari reksadana tertentu ke jenis reksadana lainnya oleh investor
- KIK (Kontrak Investasi Kolektif) merupakan bentuk reksadana berupa kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.
6. Lihat Track Record Reksadana Pilihan
Secara umum, semua reksadana termasuk investasi yang legal karena sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Dalam perizinan ini terdapat banyak syarat dan bersifat mutlak sehingga dapat dipercaya kebenarannya. Tidak hanya itu, bahkan Manajer Investasi selaku pengelola juga harus memiliki izin. Sebelum berinvestasi, pastikan terlebih dahulu perizinan dari produk reksadana dan juga Manajer Investasi untuk menghindari penipuan investasi bodong alias abal-abal. Selain izin, kamu juga perlu melihat rekam jejak alias track record dari reksadana tersebut, apakah pernah mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir, atau malah justru konsisten untung?
7. Pahami Isi Prospektus
Memahami isi prospektus bisa menjadi salah satu cara untuk melihat track record reksadana yang akan kamu pilih. Hal ini bersifat wajib dan mutlak, karena menyangkut uang yang akan kamu investasikan. Namun jika kamu terlanjur berinvestasi tanpa memahami isi prospektus terlebih dahulu, sebaiknya kamu segera mengaksesnya.
Cara Investasi Reksadana Online
Dengan kemudahan teknologi, kini kamu bisa melakukan investasi reksadana secara online, di aplikasi e-commerce maupun marketplace. Sehingga kamu bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja semau kamu. Bahkan mulai dari pendaftaran hingga bertransaksi bisa kamu lakukan melalui online. Langkah-langkahnya pun cukup berbeda dari yang offline, berikut adalah cara melakukan investasi reksadana online yang benar.
1. Pilih Aplikasi untuk Investasi Reksadana
Jika kamu memutuskan untuk melakukan investasi reksadana secara online, maka kamu bisa melakukannya melalui aplikasi. Aplikasi ini biasanya disediakan oleh marketplace dan e-commerce yang berlaku sebagai APERD sebagai kemudahan untuk bertransaksi investasi reksadana. Reksadana yang tersedia biasanya diterbitkan oleh Manajer Investasi dan sudah terdaftar serta berizin OJK. Pastikan kamu hanya membeli reksadana dari aplikasi-aplikasi yang terbaik agar tidak salah pilih. Salah satunya di bawah ini:
-
Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST)
Mandiri Sekuritas Online Trading atau disingkat MOST merupakan fasilitas reksadana online dari Bank Mandiri yang dimiliki oleh Mandiri Sekuritas. Dengan mendaftarkan reksadana online di MOST, kamu juga bisa sekaligus berinvestasi di saham, obligasi, dan reksadana, mendapatkan bebas biaya layanan data feed serta informasi pasar modal, serta hak untuk mendapatkan penjatahan saat berlangsungnya IPO.
Jumlah reksadana yang bisa dibeli di MOST berjumlah 34 jenis dan Manajer Investasi datang dari berbagai institusi, tidak hanya Mandiri Sekuritas saja. Kamu juga bisa memilih reksadana tipe konvensional maupun syariah dengan jenis instrumen saham, pasar uang, pendapatan tetap, dan campuran. Kamu bisa mengakses MOST melalui website dan juga aplikasi MOST Mobile.
-
Bareksa
Bareksa merupakan marketplace reksadana online yang sudah berizin resmi OJK, di mana tersedia ratusan produk reksadana yang berasal dari berbagai perusahaan Manajer Investasi yang dijual. Di Bareksa, kamu bisa melakukan transaksi pembelian maupun penjualan reksadana secara online menggunakan aplikasi ponsel, sehingga tidak perlu lagi datang ke kantor Manajer Investasi ataupun Bank. Aplikasi Bareksa menyediakan sejumlah fitur, misalnya fitur Pembelian yang dapat menunjukkan mana reksadana terbaik yang memiliki imbal hasil terbaik dalam setahun. Selain itu, jika kamu ingin melihat keseluruhan produk, ada fasilitas menu filter dan sorting yang membuatmu lebih nyaman dalam memilih reksadana. Pantau pergerakan nilai investasi dan keuntungan reksadanamu di menu Portofolio.
-
Bibit
Bibit cukup dikenal di kalangan investor sebagai salah satu aplikasi investasi terbaik dan mudah digunakan. Sebab Bibit bertujuan untuk investor yang ingin langsung mulai melakukan investasi reksadana dengan mudah dan sesuai toleransi risiko serta tujuan keuanganmu. Bibit juga sudah terdaftar di OJK, sehingga kamu tak perlu takut mengalami penipuan. Di dalam aplikasi Bibit, semua kebutuhanmu yang berbeda akan diakomodir sebaik mungkin untuk membentuk portofolio reksadana yang baik.
Salah satu keunggulan Bibit adalah gratis biaya komisi, sehingga semua pembelian di Bibit tidak dipotong biaya transaksi supaya keuntungan bisa lebih tinggi. Kamu juga bisa mulai investasi mulai dari modal Rp10.000,-, dan mencairkan dana kapan saja tanpa penalti. Yang lebih menariknya lagi, kamu bisa menggunakan beragam metode pembayaran, mulai dari GoPay sampai transfer rekening.
-
Ipotfund
Ipotfund merupakan supermarket reksadana online yang berada di bawah naungan PT Indo Premier Securities. Kamu bisa menggunakan aplikasi IPOTGO yang bisa diunduh secara gratis melalui PlayStore atau AppStore di ponselmu. Ipotfund adalah salah satu pelopor tempat jual-beli reksadana secara online, sehingga memiliki keunggulan yang terhitung cukup banyak dan juga produk reksadana terlengkap di Indonesia. Ipotfund juga sudah menggandeng lebih dari 100 manajer investasi. Salah satu fitur aplikasinya yang diunggulkan adalah GO Instant Switching, yang memungkinkan kamu untuk mengalihkan reksadana di hari yang sama. Semua proses registrasi di Ipotfund bisa dilakukan secara online dengan melengkapi data pada aplikasi dan mengunggah swafoto dengan memegang e-KTP dan foto spesimen tanda tangan.
-
Bukareksa
Bukareksa merupakan kerjasama antara Bareksa dengan e-commerce Bukalapak, di mana kamu bisa bertransaksi jual-beli reksadana dengan pengalaman investasi layaknya berbelanja online. Kamu hanya perlu membuat akun di Bukalapak sebagai pendaftaran, kemudian ketika ingin bertransaksi cukup melengkapi data yang diperlukan dan mengirimkan foto e-KTP serta tanda tangan digital. Kini Bukareksa sudah menyediakan empat jenis reksadana, yakni reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Meski begitu, produk reksadananya memang belum sebanyak aplikasi lain, kurang lebih baru ada 21 produk reksadana di dalamnya.
-
Tokopedia Reksadana
Selain Bukalapak, e-commerce lainnya yang menyediakan layanan transaksi jual-beli reksadana adalah Tokopedia. Tokopedia berperan sebagai kanal penjualan online yang bekerjasama dengan Bareksa. Izin agen reksadana dipegang oleh Bareksa, sementara pembelian reksadana online bisa dilakukan lewat aplikasi Tokopedia. Untuk saat ini, Tokopedia hanya menjual satu jenis reksadana, yakni reksadana pasar uang dari satu Manajer Investasi. Minimum investasi di Tokopedia mulai dari Rp10.000,-. Untuk pendaftaran bisa dilakukan hanya dengan mengisi formulir yang disediakan di aplikasi.
-
TanamDuit
TanamDuit merupakan platform reksadana online yang diluncurkan oleh PT Star Mercato Capitale. Aplikasi yang mendapatkan lisensi APERD dari OJK sejak September 2017 ini menarget generasi milenial. Modal awal investasi sebesar Rp50.000,- dengan proses jual-beli yang membutuhkan waktu yang berbeda untuk tiap jenis reksadana. Selain reksadana, TanamDuit juga menyediakan investasi Saving Bond Ritel (investasi SBR) yang dinaungi oleh Minna Padi Sekuritas. Dan juga beberapa asuransi kesehatan.
2. Registrasi dan Lengkapi Data Diri
Karena melalui platform online, maka kamu tidak perlu datang ke kantor untuk mendaftarkan diri dan membuka rekening. Beberapa aplikasi menyediakan kemudahan registrasi secara online dengan cara mengisi formulir dan memberikan beberapa data diri seperti e-KTP dan juga swafoto.
3. Setor Dana Investasi
Setelah proses registrasi diajukan dan diterima, kamu harus menyetor sejumlah uang terlebih dahulu sebagai dana investasi atau modal. Ada aplikasi yang menyediakan pilihan langsung debit dari rekening, transfer, atau bahkan menggunakan dompet elektronik lainnya.
4. Lakukan Transaksi Jual Beli Reksadana
Selanjutnya, pilih reksadana yang kamu inginkan dan sesuai dengan kebutuhan, dan kamu sudah mulai bisa bertransaksi secara online. Umumnya, dari order investasi secara online, nanti bank akan memindahkan dana dari rekening investor ke rekening reksadana. Biasanya proses memakan waktu maksimal tujuh hari kerja setelah transaksi atau T+7, di mana semuanya bisa kamu lihat di laporan investasi yang sudah disediakan secara online.
Itu dia penjelasan dan informasi lengkap tentang investasi reksadana. Investasi reksadana bisa dilakukan dengan modal kecil, sehingga terjangkau bagi lapisan masyarakat manapun. Jadi, tidak perlu menunggu usia tua untuk memulai investasi, karena dengan berinvestasi kamu bisa menjamin masa depan keuangan yang lebih baik. Apalagi berada di usia muda dan produktif yang rentan terpapar gaya hidup konsumtif, lebih baik alokasikan pendapatanmu sekarang juga untuk investasi agar tidak menyesal di kemudian hari. Bekali dirimu dengan proteksi dari asuransi terbaik. Apa lagi kini membeli asuransi bisa dengan mudah dilakukan dan disesuaikan dengan budget di Qoala App. Selain itu, buka juga Qoala Blog untuk mendapatkan berbagai informasi seputar asuransi, keuangan, dan gaya hidup lainnya!
TAG#REKSADANA, #KEMENKEU, #INVESTASI, #BEI, #BURSA SAHAM, #SAHAM, #PIALANG SAHAM, #BROKER SAHAM
199955563
KOMENTAR