JADI VIRAL..Banjir Tahunan Ciledug Indah 2, Banyak Tiang Pancang Beton Mubazir Tidak Dikerjakan

Hila Bame

Saturday, 30-01-2021 | 21:44 pm

MDN
Banjir merendam Perumahan Ciledug Indah 2, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang,

 

Kota Tangerang, INAKORAN

 


Warga Perumahan Ciledug Indah 2, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, sudah lama memendam kekesalan pada Pemkot Tangerang.

Pasalnya, tiap tahun warga yang tinggal di kawasan ini menderita akibat banjir besar dan meskipun pemerintah setempat dan wakil rakyat di DPRD Kota Tangerang yang peduli untuk mengatasi musibah yang rutin warga.


BACA:  

Dr. Artje: Akar Konflik tanah Ulayat akibat Regulasi yang Tumpang Tindih

 


Ungkapan perasaan ini disampaikan tokoh masyarakat Perumahan Ciledug Indah 2 Haji Syarifudin kepada media, Selasa malam (26/1/2020). Lokasi Rw.08 Kompek Perumahan Ciledug 2 Kelurahan Pedurenan Kecamatan Karang Tengah Tangerang Kota.

“Kami sudah berulangkali bersurat. Beberapa kali para pejabat datang. Tapi nggak ada tindakan sama sekali,” ujar Ketua Forum RW setempat yang juga akrab disapa Haji Caplin ini.

 

Setiap tahun, kawasan Ciledug Indah 2 sudah menjadi langganan banjir. Setiap kali banjir itu pula, 12 ribu warga di komplek tempat tinggalnya terpaksa mengungsi ke berbagai tempat.

Menurutnya, banjir yang menggenangi akibat tidak adanya tanggul kiri dan kanan sungai Kali Angke yang melintasi kawasan komplek perumahan Ciledug Indah 2 tersebut. Akibatnya, pinggiran sungai tak mampu menahan debit air yang terlalu besar.

“Setiap kali turun hujan, pinggiran kali terkikis dan longsor. Sehingga area pemukiman tergenang air setinggi 40 – 60 cm,” paparnya.

Dia mendesak pemerintahan Kota Tangerang untuk segera melakukan perbaikan tanggul kali Angke di Wilayah RW 08 Perumahan Ciledug Indah 2 yang sampai saat ini belum ada perbaikan sama sekali, sejak akhir tahun 2020 lalu.

“Bahkan kami sudah berkoordinasi dengan anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang, Tasril Jamal dan Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang H Turidi Susanto terkait permasalahan banjir. Tapi tidak ada perhatian,” ujarnya.

Menurutnya, masih banyak pekerjaan besar yang belum tuntas. Di antaranya persoalan drainase atau saluran air/ got. Dia menilai, Pemkot Tangerang selama ini kerjanya cuma setengah-setengah.

Mirisnya lagi, banyak tiang pancang turap dibiarkan terbengkalai sejak tahun 2015 hingga berita dilayangkan.

“Kalau memang Pemkot niat, seharusnya tiang penyambung turap itu sudah terpasang, sehingga banjir tahunan tak lagi terjadi. Ini kan kesannya mubazir. Anggarannya ke mana? ” tanyanya.

Memang, lanjutnya, Wakil Wali Kota Tangerang Syachrudin, bersama Mursiman Kabid PUPR Tangerang Kota, serta dan para Pemangku jabatan sempat datang dan melihat kondisi kali tersebut.

“Tapi tidak ada realisasi. Kalau banjir lagi, saya dan warga mau demo. Mau datangi Kantor Wali Kota,” tandas tokoh Pemuda Peduli Lingkungan dan Penasehat Gerakan Anti Narkoba ini.

Pemerintah sangat tega kepada warganya di masa Pandemik Covid-19 harus iuran untuk membuat tanggul dari Karung dan Pasir supaya terhindar dari rasa takut kebanjiran
[13.01, 27/1/2021] Ismail2 WRC: Numpang naik pa hila, biar viral judule ganti gpp....

Penulis: Ismail Marjuki

, Kota Tangerang
Warga Perumahan Ciledug Indah 2, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, sudah lama memendam kekesalan pada Pemkot Tangerang.

Pasalnya, tiap tahun warga yang tinggal di kawasan ini menderita akibat banjir besar dan meskipun pemerintah setempat dan wakil rakyat di DPRD Kota Tangerang yang peduli untuk mengatasi musibah yang rutin warga.

Ungkapan perasaan ini disampaikan tokoh masyarakat Perumahan Ciledug Indah 2 Haji Syarifudin kepada media, Selasa malam (26/1/2020). Lokasi Rw.08 Kompek Perumahan Ciledug 2 Kelurahan Pedurenan Kecamatan Karang Tengah Tangerang Kota.

“Kami sudah berulangkali bersurat. Beberapa kali para pejabat datang. Tapi nggak ada tindakan sama sekali,” ujar Ketua Forum RW setempat yang juga akrab disapa Haji Caplin ini.

Setiap tahun, kawasan Ciledug Indah 2 sudah menjadi langganan banjir. Setiap kali banjir itu pula, 12 ribu warga di komplek tempat tinggalnya terpaksa mengungsi ke berbagai tempat.

Menurutnya, banjir yang menggenangi akibat tidak adanya tanggul kiri dan kanan sungai Kali Angke yang melintasi kawasan komplek perumahan Ciledug Indah 2 tersebut. Akibatnya, pinggiran sungai tak mampu menahan debit air yang terlalu besar.

“Setiap kali turun hujan, pinggiran kali terkikis dan longsor. Sehingga area pemukiman tergenang air setinggi 40 – 60 cm,” paparnya.

Dia mendesak pemerintahan Kota Tangerang untuk segera melakukan perbaikan tanggul kali Angke di Wilayah RW 08 Perumahan Ciledug Indah 2 yang sampai saat ini belum ada perbaikan sama sekali, sejak akhir tahun 2020 lalu.

“Bahkan kami sudah berkoordinasi dengan anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang, Tasril Jamal dan Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang H Turidi Susanto terkait permasalahan banjir. Tapi tidak ada perhatian,” ujarnya.

Menurutnya, masih banyak pekerjaan besar yang belum tuntas. Di antaranya persoalan drainase atau saluran air/ got. Dia menilai, Pemkot Tangerang selama ini kerjanya cuma setengah-setengah.

Mirisnya lagi, banyak tiang pancang turap dibiarkan terbengkalai sejak tahun 2015 hingga berita dilayangkan.

“Kalau memang Pemkot niat, seharusnya tiang penyambung turap itu sudah terpasang, sehingga banjir tahunan tak lagi terjadi. Ini kan kesannya mubazir. Anggarannya ke mana? ” tanyanya.

Memang, lanjutnya, Wakil Wali Kota Tangerang Syachrudin, bersama Mursiman Kabid PUPR Tangerang Kota, serta dan para Pemangku jabatan sempat datang dan melihat kondisi kali tersebut.

“Tapi tidak ada realisasi. Kalau banjir lagi, saya dan warga mau demo. Mau datangi Kantor Wali Kota,” tandas tokoh Pemuda Peduli Lingkungan dan Penasehat Gerakan Anti Narkoba ini.

Pemerintah sangat tega kepada warganya di masa Pandemik Covid-19 harus iuran untuk membuat tanggul dari Karung dan Pasir supaya terhindar dari rasa takut kebanjiran

(Ismail Marjuki)

 

KOMENTAR