Jelang Pertarungan 2026, Mike Tyson Beri Peringatan Kepada Floyd Mayweather

Binsar

Tuesday, 14-10-2025 | 08:59 am

MDN
Mike Tyson (ist)

 

 

Jakarta, Inakoran

Ikon tinju berusia 59 tahun ini berjanji akan tampil lebih baik dari sebelumnya saat duel kontra Mayweather tahun depan.

Hampir empat dekade setelah pertama kali menjadi pria paling ditakuti di dunia tinju, Mike Tyson telah memberikan peringatan langsung kepada Floyd Mayweather menjelang rencana pertarungan eksibisi mereka pada tahun 2026.

 

Legenda berusia 59 tahun itu menegaskan dia akan tampil di ring lebih tajam, lebih kuat, dan lebih fokus daripada saat dia kalah dari Jake Paul tahun lalu.

"Akan sangat menarik," kata Tyson kepada People, dilansir dari Marca.

"Saya tidak percaya, sejak terakhir kali saya melakukan ini, saya sudah bertarung... apa? Dua kali, hampir tiga kali. Saya akan tampil lebih baik di pertandingan berikutnya," lanjutnya.

Pernyataan ini mengandung keyakinan sekaligus tantangan. Bagi Tyson, pertarungan melawan Mayweather lebih dari sekadar kemenangan atau tontonan, melainkan kesempatan untuk mengingatkan dunia tentang siapa dirinya.

Meskipun waktu dan usia telah menumpulkan refleksnya, semangat kompetitifnya tetap tak tersentuh.

"Momen ini akan segera berakhir," katanya. "Nikmati saja, ini tidak akan bertahan selamanya."

Pengumuman pertandingan eksibisi Tyson-Mayweather langsung menggemparkan dunia tinju. Kedua petinju ini mendefinisikan era dan gaya tinju yang berbeda, dengan kekuatan Tyson yang dahsyat bertolak belakang dengan kehebatan pertahanan Mayweather.

Yang satu mendominasi divisi kelas berat, yang satu lagi menguasai seni menghindari pukulan. Kini, di tahun 2026, para penggemar akhirnya bisa menyaksikan dua nama paling ikonik di olahraga ini berbagi cincin juara untuk pertama kalinya.

Mike Tyson dan Floyd Mayweather (ist)

 

Dua legenda, satu babak terakhir

Pertarungan ini diperkirakan akan berlangsung musim semi mendatang di bawah naungan SCI Sports dan Fight Sports, menurut ESPN dan BBC. Ini akan menandai penampilan pertama Tyson sejak kekalahannya dari Jake Paul pada November 2024, sebuah pertarungan yang memperlihatkan batas-batas kondisinya tetapi juga membangkitkan kembali hasratnya untuk berkompetisi.

"Saya tidak percaya sampai dia menandatangani kartu itu," kata Tyson tentang Mayweather, melansir Marca.

Mayweather, yang kini berusia 48 tahun, belum pernah bertarung secara profesional sejak mengalahkan Conor McGregor pada tahun 2017, tetapi tetap aktif bertanding melawan petarung-petinju seperti Logan Paul dan Deji . Sesuai dengan karakternya, ia segera menggambarkan ajang tersebut sebagai bukti lain dari warisannya yang tak tertandingi.

"Saya sudah berkarier di dunia tinju selama 30 tahun, dan belum ada satu pun petarung yang bisa menodai warisan saya," ujar Mayweather dalam sebuah pernyataan, melansir Marca.

"Jika saya ingin melakukan sesuatu, itu akan menjadi sesuatu yang besar dan legendaris," sambungya.

Bagi Tyson, motivasinya berbeda. Ia tidak terlalu peduli dengan warisan dan lebih fokus pada penebusan. Setelah kalah dari Paul, Tyson mengaku ia "kehilangan fokus" selama pertarungan dan kesulitan berkonsentrasi.

"Sehari setelah saya bangun dan bertanya kepada istri saya, 'Kenapa saya melakukan ini?'" ujarnya kepada Fox Sports awal tahun ini. "Saya benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Kini, sembari bersiap menghadapi pertarungan bergengsi lainnya, Tyson mengatakan ia menyalurkan pengalaman itu ke dalam pendekatan yang lebih matang. "Saya hanya bersiap dan menantikannya," ujarnya kepada People. "Ini hal luar biasa yang mungkin terjadi."

Pelajaran dari kekalahan

Mantan juara kelas berat ini berencana membahas kekalahannya dari Paul dan pola pikirnya menjelang pertarungan melawan Mayweather dalam pertunjukan panggung tunggalnya yang akan datang, Return of the Mike, yang akan tayang perdana pada bulan November. "Saya akan membahas hal-hal yang terjadi selama pertarungan pertama saya dengan Jake dan ideologi saya tentang semua itu," kata Tyson.

Ini adalah kilasan introspeksi yang langka dari seorang pria yang dulu dikenal dengan sifatnya yang mudah berubah. Transformasi Tyson dari petarung KO yang menakutkan menjadi petinju senior yang reflektif telah menjadi salah satu evolusi tinju yang paling menarik. Namun, terlepas dari sikapnya yang tenang di luar ring, janjinya untuk menjadi "lebih baik" melawan Mayweather mengisyaratkan api yang masih membara di dalam dirinya.

 

Bagi para penggemar, ini lebih dari sekadar nostalgia, ini sebuah ajang. Sebuah benturan kepribadian, warisan, dan gaya yang melintasi berbagai generasi. Kekuatan Tyson yang dahsyat berpadu dengan ketepatan Mayweather. Keduanya tak pernah bertemu di masa keemasan mereka, tetapi nama mereka telah lama berada di kutub yang berseberangan dalam pengaruh budaya tinju.

Mayweather menyebut pertarungan ini "kesempatan untuk memberikan apa yang diinginkan penggemar." Tyson menyebutnya "sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh dunia maupun saya." Bersama-sama, mereka akan menciptakan tontonan yang, meskipun kemungkinan besar tidak akan menyelesaikan perdebatan apa pun, akan memikat penonton di seluruh dunia.

Bahkan di usia 59 tahun, Tyson tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah. Ia memang lebih tua, tetapi tetap berbahaya, tetap menantang, dan tetap bertekad untuk menunjukkan eksistensinya. Dan jika sejarah telah mengajarkan sesuatu kepada penggemar tinju, itu adalah ketika Mike Tyson berjanji, Anda sebaiknya mendengarkannya.

 

 

KOMENTAR