JK Kritik Bangun Elevated LRT di Samping Jalan Tol

Sifi Masdi

Monday, 14-01-2019 | 12:59 pm

MDN
Ilustrasi LRT samping jalan tol [ist]

Jakarta, Inako

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengkritik pembangunan lintasan kereta ringan (light rail transit/LRT) lantaran proyek ini memakan dana cukup besar dan tidak efisien.

Proyek yang mengarah ke wilayah di luar kota ini dinilai tidak mendesak dibuat dengan model melayang atau elevated, tapi bersisian dengan jalan tol. 

"Bangun LRT ke arah Bogor dengan elevated. Ya buat apa elevated kalau hanya berada di samping jalan tol. Dan biasanya itu tidak dibangun bersebelahan dengan jalan tol, harus terpisah," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (11/1).

Menurut Wapres, pembangunan dengan skema elevated ini tak cocok untuk pembangunan ke arah luar kota karena ketersediaan lahan yang masih banyak ketimbang di dalam kota. 

Model tersebut juga dinilai memakan dana lebih besar, mencapai Rp 500 miliar per kilometer sehingga tidak efisien. 

Di sisi lain, manajemen PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sebagai kontraktor pembangunan LRT angkat suara terkait kritikan JK. 

"Pendapat Pak Wapres sangat kami perhatikan untuk perbaikan ke depan," kata Budi Harto, Direktur Utama Adhi Karya, Sabtu (12/1). 

Sesuai rencana, lintasan LRT ini akan memiliki panjang 43,3 kilometer yang akan membelah Cawang-Cibubur (14,3 kilometer), Cawang-Bekasi Timur (18,5 kilometer) dan Cawang-Dukuh Atas (10,5 kilometer). Sementara untuk pembangunannya diperkirakan memakan dana sampai dengan Rp 29,9 triliun.

 

KOMENTAR