Jokowi Resmikan Terowongan Nanjung di Bandung

Sifi Masdi

Wednesday, 29-01-2020 | 12:28 pm

MDN
Terowongan Nanjung di Bandung [dok:pupr]

Bandung, Inako

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung. Terowongan kembar ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk menangani masalah banjir yang terjadi di Bandung.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan terowongan ini dikerjakan sejak 2018 dan selesai akhir 2019.

Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia sejahtera.

 

"Sudah 100% selesai, peresmiannya akan dilakukan oleh Presiden. Ini tahun 2018 saya tetapkan kemudian desain dan selesai 2019 lalu. Tidak ada kendala karena tidak ada pembebasan lahan," kata Basuki di Lokasi Proyek Terowongan Nanjung, Margaasih, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/1/2020).

Menurut Basuki, keberadaan Terowongan Nanjung telah memberikan manfaat mengurangi genangan air saat puncak hujan yang mengguyur sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat pada 17 Desember 2019.

Sebelumnya Menteri Basuki mengatakan bahwa  selama ini pada saat musim hujan, debit banjir Sungai Citarum yang besar tertahan batuan besar di Curug Jompong yang juga merupakan situs budaya, sehingga menyebabkan banjir akibat backwater. Oleh karenanya dibangun Terowongan Nanjung yang dapat memperlancar aliran air dari Hulu Sungai Citarum.

Di samping Terowongan Nanjung, terdapat infrastruktur pengendali banjir di Bandung Selatan lainnya yakni Embung Gedebage, Kolam Retensi Cieunteung dan Floodway Cisangkuy.

“Floodway Cisangkuy ini sudetan untuk masuk ke Sungai Citarum di hilir Dayeuhkolot yang langganan banjir. Debit banjir akan kita alirkan ke Floodway Cisangkuy ini minimal 220 m3/detik sehingga yang lewat Sungai Cisangkuy yang asli hanya 5 m3/detik. Ini akan mengurangi beban Sungai Citarum di Dayeuhkolot,” tutur Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Terowongan Nanjung dibangun pada November 2017 dan tuntas pada Desember 2019 terdiri dari 2 tunnel dengan panjang masing-masing 230 meter dan diameter 8 meter. Kedua terowongan akan mengurangi banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya dengan jumlah Kepala Keluarga yang terbebas banjir mencapai 14.000 KK. Terowongan Nanjung akan mengurangi total luas genangan di Kabupaten Bandung dari semula 3.461 hektare menjadi 2.761 hektare. Keberadaan terowongan juga akan meningkatkan kapasitas Sungai Citarum dari 570 m3/detik menjadi 669 m3/detik. Bertindak selaku kontraktor adalah PT Wijaya Karya – PT. Adhi Karya (KSO) dengan anggaran APBN sebesar Rp 316,01 miliar (MYC).

Dibangunnya terowongan air kembar yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung ini untuk mengatasi banjir akibat luapan Sungai Citarum.

 

 

KOMENTAR