Kartu Sejahtera Jadi Solusi Nyata Atasi Masalah Rakyat Gorontalo

Gorontalo, Inako
Pemerintah Kota Gorontalo mengklaim, kartu sejahtera menjadi salah satu solusi nyata dalam mengatasi masalah perekonomian bulanan masyarakat Gorontalo.
Sesuai dengan namanya, kartu ini memang dirancang untuk membuat kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik, membantu perekonomian dan mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di masyarakat.
Kartu Sejahtera berisi delapan layanan gratis lahir sampai mati. Gagasan ini menjadi bagian penjabaran program grand visi Pemkot Gorontalo tentang Kota SMART (Sejahtera, Mandiri, Aktif, Religius dan Terdidik).
Walikota Gorontalo, Marten Taha mengatakn, program ini tetap menjadi program prioritas unggulan bahkan akan ditingkatkan fungsi layanannya menjadi kartu sejahtera plus dengan menambahkan program Bantuan Pangan Non Tunai Daerah bagi Keluarga Penerima Manfaat.
Ia menjelaskan, sejak digulirkan pemerintah memberikan porsi anggaran besar untuk menunjang program tersebut. Selama 2014-2018, lebih dari Rp92,1 miliar APBD telah digelontorkan. Dalam implementasinya di sektor pendidikan, Pemkot Gorontalo menyiapkan sekolah gratis dan bantuan bagi siswa miskin.
Setiap tahunnya, kata Marten, rata-rata ada sekitar 20.293 siswa SD dan siswa SMP sebanyak 9.206 yang bisa menikmati layanan itu. Hasilnya, akses pendidikan semakin terjangkau. APM/ APK SD dan SMP di Kota Gorontalo berada di atas rata-rata provinsi dan nasional.
Kartu Sejahtera, lanjut Marten, telah terintegrasi dengan JKN-KIS sehingga dapat digunakan berobat gratis dimana pun dan kapan pun. Kartu Sejehtara memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu yang belum sempat ter-cover Jamkesta dan KIS.
Persentase cakupan jaminan kesehatan di Kota Gorontalo sudah mencapai 96,6%. Untuk penguatan ekonomi, pemegang Kartu Sejahtera berhak atas bantuan sekaligus pengurusan izin usaha gratis. Mereka bisa memperoleh modal dan dilatih dengan keterampilan demi mengembangkan kemandirian hidup.
"Kalau layanan dasar pendidikan dan kesehatan sudah terpenuhi gratis, warga bisa fokus mengembangkan usahanya. Jadi, kita harapkan dua hal, mereka bisa memperbaiki ekonomi rumah tangganya saat ini dan menyiapkan generasi berkualitas di masa depan. Ini upaya yang bagus mengatasi kemiskinan dan menciptakan daya saing ekonomi," ujarnya.
Terbukti, setelah bergulirnya program ini, usaha kecil mikro (UKM) dan koperasi di Kota Gorontalo tumbuh pesat. Di tahun 2018, jumlah UKM telah menyentuh 10.817 unit atau naik berlipat dibanding empat tahun silam yang baru 5.962 unit.
TAG#Kartu Sejahtera, #Gorontalo
190326467
KOMENTAR