KPU Jabar: Partisipasi Pemilih Pilkada Jabar 2018 Meningkat

Bandung, Inako –
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat (Jabar) mengklaim, partisipasi politik masyarakat di Pilkada Serentak 2018 naik dibandingkan dengan Pilkada tahun 2013 silan.
Tahun 2013, data menunjukan partisipasi politik masyarakat Jawa Barat hanya mencapai angka 63 persen, sementara tahun ini mencapai 70 persen.
Menurut Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat, peningkatan partisipasi politik masyarakat Jabar disebabkan dua hal. Pertama soal aspek teknis pelaksanaan pemungutan suara yang dinilai lebih baik dari lima tahun sebelumnya. Kedua, terkait pengetahuan masyarakat Jabar yang semain baik soal Pilkada.
KPU mencatat, tahun ini terdapat 74.000 lebih tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Jabar, dan proses pelaksanaan pemungutan suara berjalan lancar. Sebagian besar pemilih sudah terlayani dengan baik oleh petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
"Bahkan saya kira tingkat partisipasi meningkat dibandingkan pada Pilkada Serentak 2013. Pada tahun itu, (partisipasi masyarakat) hanya 63%, sekarang cendurng di atas 70%. Ini menunjukkan hak pilih terlayani baik. Kemudian, pengetahuan pemilih tentang pilkada juga cukup baik," kata Yayat di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Rabu (27/6/2018) sore.
Menurut dia, tingkat partisipasi itu meningkat berkat kerja keras stakeholder, salah satunya media massa yang gencar memberitakan. "Sehingga, dicerna pemilih dan menjadi sangat respek saat pemilihan gubernur," ungkap Yayat.
Dia mengaku, ada dua kasus yang sempat mengganggu. Pertama, pencurian surat suara untuk satu desa sekitar empat TPS. Sebanyak 2.600 surat suara yang dipecah ke empat TPS, hilang di kantor kecamatan ketika akan didistribusikan ke kelurahan.
"Anehnya hilang di desa itu saja. Hanya surat suara pemilihan bupati saja yang hilang. Sementara desa lain dan surat pemilihan gubernur, tidak dicuri."
Yayat mengemukakan, pihaknya mendapat informasi tentang pencurian itu dari ketua KPU Kabupaten Cirebon. Kemudian pihaknya memberikan perintah, mengganti surat suara yang hilang dengan surat suara cadangan yang semula disiapkan untuk pemungutan ulang. Ada 2.000 surat yang diganti.
Insiden kedua, tutur Yayat, surat suara basah terkena air hujan di 29 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tetapi, surat suara itu tidak rusak, sehingga dikeringkan saja.
TAG#Partisipasi Pemilih, #Pklada Jabar, #KPU Jabar
190327379
KOMENTAR