Lyudmyla Kichenok Mengklaim Dirinya Diancam Lawannya di Australia Terbuka

Binsar

Friday, 24-01-2025 | 06:44 am

MDN

Jakarta, Inakoran

Petenis Ukraina Lyudmyla Kichenok mengklaim dirinya diancam oleh lawannya di Australia Terbuka. Ganda putra nomor empat dunia yang berpasangan dengan Chan Hao-ching ini mengalami kekalahan menyakitkan di babak ketiga melawan Kristina Mladenovic dan Zhang Shuai di Melbourne Grand Slam pada Senin, kalah 7-6 (3), 6-2.

Laga itu dianggap sebagai momen kontroversi yang membuat pertandingan tersebut menjadi topik pembicaraan utama sejak saat itu. Pasalnya, selama bentrokan itu, Kickenok secara tidak sengaja memukul Mladenovic dengan bola, dan pemain Ukraina itu kemudian menolak untuk menjabat tangan dengan petenis Wanita asal Prancis itu di akhir pertemuan.

Hal ini mendorong Mladenovic kemudian mengarahkan pandangannya kepada lawannya dalam wawancara pasca pertandingan, saat ia menuduh Kichenok berperilaku tidak sportif.

Pemain berusia 31 tahun itu berkata: "Baiklah, jika Anda ingin tahu pendapat saya yang sebenarnya dan jujur, saya rasa tim lawan membangunkan saya karena mereka sedikit menunjukkan sikap tidak sportif saat saya melakukan servis dan saya menjadi sangat marah.

“Jadi saya seperti: 'Oke, beginilah pertandingan dimulai' dan kemudian itu membangunkan saya

“Dan saya sangat tenang dengan mitra saya dan kami berjuang bersama untuk menemukan solusi.

 

 

"Itu menjadi pemicu kecil bagi saya dan membangunkan saya. Dan itu semakin membaik selama pertandingan. Saya senang dengan level kami,” ujar Kichenok, mengutip talkSPORT.

Namun Kichenok kini membalas lawannya di media sosial, dan mengklaim perilakunya merupakan akibat dari ancaman Mladenovic setelah ia secara tidak sengaja terkena tembakannya.

Dia menulis di story Instagram-nya pada hari Rabu: "Saya ingin mengklarifikasi situasi yang terjadi di pertandingan AO putaran ke-3 saya melawan Kristina Mladenovic.

"Dituduh di depan publik atas sikap sportifnya yang buruk. Saya ingin mengatakan kata-kata saya.

"Saya menerima ancaman langsung dari lawan saya setelah secara tidak sengaja memukulnya dengan bola tenis. Tanggapan atas permintaan maaf saya yang berulang-ulang adalah: 'Lain kali kamu harus hati-hati'.

"Saya tidak menganggap tindakan penghormatan seperti berjabat tangan di akhir pertandingan dengan orang yang menggunakan ancaman verbal adalah tindakan yang pantas. Titik".

Pada story Instagram keduanya, Kichenok menandai akun resmi Australian Open, WTA, dan penyiar tuan rumah Channel 9, Wide World of Sports.

Wanita berusia 32 tahun itu kemudian melanjutkan dengan menyebutkan dampak ancaman Mladenovic terhadap dirinya.

Ia melanjutkan: "1. Pelanggaran Sportivitas: Ancaman lisan di lapangan tenis bertentangan dengan asas sportivitas.

"Tenis adalah permainan yang mendorong rasa hormat terhadap lawan, ofisial, dan integritas olahraga. Bahasa yang mengancam menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat, merusak semangat permainan yang adil dan persahabatan.

 

 

"2, Dampak psikologis: Ancaman verbal dapat berdampak psikologis yang signifikan pada pemain. Tenis membutuhkan fokus dan konsentrasi mental, dan ancaman dapat mengganggu kemampuan pemain untuk tampil sebaik-baiknya.

"3. Memburuknya Komunitas Tenis: Ancaman verbal berkontribusi terhadap suasana negatif dalam komunitas tenis.

"Perilaku seperti itu dapat membuat pemain baru enggan berpartisipasi dan merusak reputasi olahraga ini."

Mladenovic belum menanggapi tuduhan Kichenok.

Juara ganda Grand Slam enam kali itu kini tersingkir dari kompetisi bersama Zhang, setelah pasangan itu kalah dari unggulan teratas Taylor Townsend dan Katerina Siniakova dalam pertandingan perempat final mereka.

 

 

KOMENTAR