Marinir AS di Okinawa Mulai Pindah Ke Guam, Lebih Dari 10 Tahun Setelah Kesepakatan

Jakarta, Inakoran
Pemindahan pasukan Korps Marinir AS dari Okinawa ke Guam telah dimulai, berdasarkan kesepakatan yang dicapai lebih dari satu dekade lalu sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi beban penempatan pangkalan pada masyarakat lokal di prefektur pulau selatan Jepang, kata Kementerian Pertahanan Jepang.
Melansir Kyodonews, sekitar 100 personel logistik akan dipindahkan ke Guam hingga tahun 2025, sebagai yang pertama dari lebih dari 4.000 anggota Korps yang akan dipindahkan. Sekitar 5.000 personel lainnya juga diperkirakan akan pindah dari Jepang, ke lokasi seperti Hawaii, tetapi jadwal penyelesaiannya belum jelas.
"Tonggak penting telah tercapai sejak relokasi Marinir AS di Okinawa ke Guam ditetapkan dalam Peta Jalan AS-Jepang untuk Pelaksanaan Penataan Kembali pada bulan Mei 2006," kata Kementerian Pertahanan Jepang dalam sebuah pernyataan, belum lama ini.
Sementara itu, militer AS mengatakan pemerintah AS dan Jepang akan "terus bekerja sama untuk memperkuat kemampuan pencegahan dan respons aliansi AS-Jepang, sekaligus mengurangi dampaknya terhadap masyarakat lokal, termasuk di Okinawa."
Kemampuan respons aliansi akan diperkuat oleh Marinir dan Pasukan Bela Diri Jepang yang melakukan pelatihan bersama di Guam dan Kepulauan Mariana Utara di dekatnya, katanya.
Karena peninggalan pendudukan AS setelah Perang Dunia II dan kepentingan strategis Okinawa, karena kedekatannya dengan Tiongkok dan Semenanjung Korea, Okinawa telah menjadi tuan rumah bagi sebagian besar fasilitas militer AS di Jepang dan penduduknya selama beberapa dekade merasa kesal dengan kejahatan dan polusi yang terkait dengan keberadaan militer tersebut.
Berdasarkan peta jalan penataan kembali pasukan Jepang-AS yang disetujui pada tahun 2006, pemindahan Marinir ke Guam dihubungkan dengan rencana utama untuk memindahkan Pangkalan Udara Futenma Korps Marinir AS dari distrik pemukiman Ginowan ke daerah pesisir Henoko yang penduduknya kurang padat di Nago, Okinawa.
Namun, Jepang dan Amerika Serikat sepakat pada tahun 2012 untuk "memisahkan" rencana relokasi Futenma dengan rencana pemindahan Guam di tengah lambatnya kemajuan proyek Futenma, dan penduduk setempat menyerukan agar pangkalan itu dipindahkan keluar dari Okinawa.
Mereka sepakat pada saat itu mengenai relokasi sekitar 9.000 Korps Marinir dari Okinawa ke lokasi-lokasi di luar Jepang. Hal ini akan menyebabkan jumlah total Marinir yang ditempatkan di prefektur pulau tersebut turun menjadi sekitar 10.000.

Sebanyak 4.000 personel militer yang akan dipindahkan ke Guam sebagian besar akan berasal dari Brigade Ekspedisi Marinir ke-3 di Kamp Courtney, Resimen Marinir ke-4 di Kamp Schwab, dan Batalyon Logistik Tempur 4 di Kamp Foster, menurut kementerian Jepang.
Menteri Pertahanan Jepang Jenderal Nakatani menyampaikan dimulainya pemindahan Marinir kepada Wali Kota Nago Taketoyo Toguchi pada hari Sabtu.
Toguchi, saat berbicara kepada wartawan, menyambut baik pembangunan tersebut karena diharapkan dapat meringankan beban warga setempat. Namun, beberapa warga mengeluhkan sedikitnya jumlah relokasi awal.
"Kecuali militer AS pergi, kejahatan tidak akan bisa diberantas. Saya tidak merasa aman dengan hanya 100 tentara yang bergerak," kata Kikuko Nakahara, 64, yang memprotes pekerjaan penimbunan sampah untuk lokasi relokasi pangkalan Futenma, yang tampaknya merujuk pada kasus kekerasan seksual yang melibatkan tentara AS.
Masih harus dilihat sejauh mana penduduk setempat akan merasakan pengurangan beban mereka, karena pemerintah pusat juga meningkatkan postur pertahanan Jepang di tengah meningkatnya ketegasan militer China di kawasan tersebut.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang tidak mengungkapkan kapan relokasi gelombang personel berikutnya akan dilakukan, dengan mengatakan, "Korps Marinir belum membuat keputusan mengenai rencananya."
Biaya transfer ke Guam diperkirakan sekitar $8,6 miliar, kata kementerian.
Pemerintah Jepang akan menanggung hingga $2,8 miliar untuk mendukung proyek infrastruktur di Pangkalan Marinir Blaz, lokasi relokasi Marinir dari Okinawa, dan fasilitas militer AS lainnya, menurut pasukan AS.
Prefektur Okinawa menampung lebih dari 70 persen fasilitas yang secara eksklusif digunakan oleh militer AS meskipun hanya mencakup 0,6 persen dari total luas daratan Jepang.
TAG#Marinir AS, #Okinawa, #Jepang, #Guam, #Pemindahan Marinir
190325863

KOMENTAR