Masalah Lahan, Penyelesaian Proyek Bendung Pitap Molor

Binsar

Monday, 26-11-2018 | 17:15 pm

MDN
Masalah Lahan, Penyelesaian Proyek Bendung Pitap Molor [ist]

Paringin, Inako –

Penyelesaian proyek lanjutan pembangunan jaringan irigasi daerah irigasi (DI) Pitap di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, sepanjang 31 kilometer, molor karena masih terkendala lahan.

Menurut Kepala BWS Kalimantan II, Dwi Purwantoro di Awayan, semula proyek itu direncanakan akan rampung bulan Oktober 2018.

“Proyek irigasi yang dikerjakan sejak tahun 2015 hingga 2018 ini semula ditargetkan akan selesai awal Oktober 2018,” kata Dwi, saat launching running test atau ujicoba saluran di Kecamatan Awayan, beberapa waktu lalu.

Staff Operasi PT Brantas Abipraya - Ashfri Putralora KSO, Medio saat dikonfirmasi pada Senin (26/11) mengungkapkan, tidak ada permasalahan terkait pengerjaan, hanya saja permasalahannya diluar kuasa pelaksana proyek.

"Sebenarnya dalam pengerjaan tidak ada kendala apalagi masalah, hanya saja permasalahan ada di luar kuasa PT Brantas  Abipraya - Ashfri Putralora KSO, selaku pelaksana pengerjaan Proyek Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (D.I) Pitap di Kabupaten Balangan, yakni terkait realisasi pembayaran lahan warga, mungkin itu letaknya di Badan Pertanahan Nasional (BPN)," tuturnya.

Diuraikan, dengan pelaksana proyek PT Brantas Abipraya 65% - PT Ashfri. KSO atau PT Ashfri Putra Lora 35%, pekerjaan meliputi, pekerjaan tanah, galian-timbunan (Dipadatkan). Pekerjaan saluran precast dan saluran konvensional. Pekerjaan bangunan pelengkap, pekerjaan pintu air, dan pekerjaan penyempurnaan bendung.

Jaringan Irigasi D.I Pitap meliputi, S.S Sikontan, Kecamatan Awayan, dengan panjang saluran 8,4 kilometer, dengan kuota pengairan 555 hektar. S.S Putat Basiun dengan panjang saluran 6,8 kilometer, dengan kuota pengairan untuk 1.393 hektar. 

Kecamatan Batumandi meliputi S.S Tariwin panjang saluran 6,8 kilometer, dengan kuota pengairan 219 hektar, S.S Lokbatu dengan panjang saluran 11,8 Km dan kuota pengairan 1.477 hektar, S.S Batumandi, panjang saluran 2,9 km dengan kuota pengairan 1.55 hektar. Saluran Primer dengan panjang 0,475 km dengan kuota 4.144 hektar.

 

KOMENTAR