Menebak Aktor Kejahatan Kampanye Hitam

Hila Bame

Friday, 04-12-2020 | 10:59 am

MDN

 

Oleh : Adlan Daie

Wakil.Sekretaris PWNU Jawa Barat.

 

Jakarta, INAKORAN


Penulis "meng amini" dan bersetuju dengan pandangan Jhon.S Mil, penulis buku "Principles of Political Economy" bahwa kejahatan politik tidak datang "by accident'" secara kebetulan melainkan hadir  "by design" yakni dirancang dengan sengaja. Karena itu, penyebaran Tabloid hitam kepada calon bupati Daniel Muttaqien dengan inisial DMS dalam timbangan penulis juga adalah tindakan kejahatan politik yang dirancang se sadar sadar nya penuh kesengajaan untuk menghancurkan martabat DMS dan dengan sendirinya merusak trend elektabilitas pasangan "Mantap", pasangan no 3. 

 BACA: 

BNPT Lakukan Koordinasi untuk Penyelidikan dan Pemulihan Korban Aksi Terorisme di Sigi

Pertanyaan hipotesisnya adalah  siapa aktor politik yang paling berkepentingan dibalik tindakan kejahatan kampanye tabloid hitam di atas, mengapa harus DMS calon bupati no 3 yang diserang bukan calon bupati yang lain dan mengapa pula konsentrasi serangan kampanye hitam tersebut hanya menyasar di Daerah Pemilihan (Dapil) Indramayu II, sebuah Dapil yang secara tradisional mayoritas rumpun pemilih NU? Dari sinilah akan tergambar bingkai grand skenario dan dapat ditebak kemungkinan tali temali aktor aktor pemainnya.


Dalam.konstruksi hukum tentu tanggungjawab Panwaslu dan instansi instansi hukum terkait untuk tegak lurus membuktikannya. Siapapun aktor politik yang bertali.temali dengan para pelakunya harus diusut tuntas dengan pasal pasal pidana, diumumkan di ruang publik sebagai bentuk pertanggungjawaban moral bahwa pilkada bukan ajang kontestasi kejahatan politik dan pasangan calon yang terkoneksi dengan kasus tersebut harus ditimbang ulang  setidaknya di viralkan tidak layak dipilih. Pemimpin yang prosesnya lahir dari gerangan air kotor outputnya pun hanya akan mengalirkan kotoran kotoran air pula. Kotor.sejak.dari pikiran, perkataan dan perbuatan.


Sambil menunggu Panwaslu dan penegak hukum terkait bekerja mengungkap siapa aktor di balik  penyebaran tabloid hitam di atas, penulis kutip untuk kita renungkan bersama  pesan filosofis Glosongi dalam bukunya "lying and honesty" bahwa kebenaran akan selalu menemukan jalannya ibarat bayangan selalu menemukan pemiliknya saat matahari beranjak pergi. Saat itulah kejahatan dan kebohongan betapa pun di bungkus rapi akan menemukan jalan takdir akhir kepalsuannya dengan cara nista. 


Maka, berhentilah melakukan kejahatan politik dan jebakan politik dengan misalnya mempertontonkan  "bagi bagi uang" sebagaimana dilakukan tim salah satu pasangan calon yang sengaja di viralkan untuk memancing lawan yang berpotensi besar menang untuk melakukan hal yang sama demi bukti hukum kelak di MK meskipun.cara ini seharusnya sudah masuk ke.ranah pidana pemilu. Politik elektoral meskipun naif cukup dengan cara kreativitas "tipuan" dengan aksi "playing victim" pura pura di dlolimi dengan misalnya merusak baliho sendiri untuk mendaoatkan simpati publik atau mem viralkan berita hoax dengan mengarang survey sendiri untuk menggiring opini elektoral selain tentu cara cara positif.dan sehat seperti kontes gagasan dan adu program.


Semoga pelaku dan aktor di belakamgnya segera kembali ke jalan yang benar.dan penegak hukum terkait menuntaskan kasusnya sebelum kegelisahan kolektif publik membuncah di dada untuk melakukan perlawanan horizontal.

TAG#ADLAN DAIE

190315974

KOMENTAR