Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres Perlahan Terungkap

JAKARTA, INAKORAN.COM
Misteri kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat perlahan-lahan mulai terkuak. Terbaru, penyidik Polda Metro Jaya menemukan fakta tentang urutan siapa yang meninggal terakhir dari keempat jenazah yang ditemukan.
“Dugaan kuat yang meninggal terakhir adalah Dian, putri dari Rudiyanto dan Reni Margaretha," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi, Sabtu (26/11/2022).
Ada empat jenazah yang ditemukan dalam kasus ini, yakni Renny Margaretha Gunawan (68), Rudyanto Gunawan (71), Budyanto Gunawan (68), dan Dian Febbyana Apsari Dewi (42). Budyanto Gunawan adalah paman Dian.
Jasad Dian dan Renny ditemukan di kamar yang sama. Kamar tersebut terkunci dari dalam. Jasad Renny terlihat lebih terawat, dan jasad Dian ditemukan dalam keadaan memeluk bantal guling. Kedua jasad itu berada di alas tidur dan kasur yang rapi.
Baca juga
KIB Dinilai Percaya Diri dengan Kesolidan Internal
Kesaksian Pegawai Koperasi
Pada 13 Mei 2022, tiga pegawai koperasi simpan pinjam mengunjungi rumah korban. Ketiganya hendak mengecek rumah dan sertifikat, karena rumah itu hendak dijual. Mereka diterima oleh Budyanto Gunawan, pihak yang menjadi penghubung dalam rencana transaksi rumah tersebut.
Saat memasuki rumah, pegawai koperasi sudah mencium bau busuk. Namun, Budyanto menjelaskan bahwa bau busuk tersebut berasal dari selokan di depan rumah.
Berhubung pemilik sah rumah itu adalah Renny Margaretha, salah satu pegawai koperasi meminta untuk bertemu dengan Renny. Dian pun mempersilahkan mereka menemui ibunya itu di dalam kamar.
Baca juga
Kapolri Tegaskan Akan Menangkap Ismail Bolong
Saat itu, kamar dalam kondisi gelap. Dian mengatakan bahwa lampu kamar sengaja dipadamkan karena ibunya sensitif terhadap cahaya. Ketika memasuki kamar, pegawai koperasi mencium bau busuk yang makin kuat.
"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini, dipegang-pegang agak lembut, curiga. Tanpa sepengetahuan Dian, pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash hp-nya. Begitu dilihat, langsung yang bersangkutan berteriak takbir, 'Allahu Akbar! Ini sudah mayat!' Di tanggal 13 Mei," ungkap Kombes Hengki.
Untuk menjelaskan kondisi itu, Dian menceritakan bahwa ibunya memang sudah membusuk. Setiap hari dia hanya diberi minum susu. Dian juga rajin menyisir rambut ibunya.
Baca juga
Sebut Pemimpin Berambut Putih Pikirkan Nasib Rakyat, Kode Presiden Jokowi Dukung Ganjar?
Diingatkan untuk tidak melapor
Melihat kondisi itu, ketiga pegawai koperasi pun langsung bergegas keluar rumah. Mereka membatalkan niat untuk membeli rumah tersebut.
Saat keluar rumah, mereka dikejar Budyanto yang kemudian berpesan agar mereka tidak melapor atau menceritakan apa yang mereka lihat kepada siapa pun.
Ketiga pegawai koperasi itu juga menceritakan bahwa saat mengunjungi rumah itu, mereka tidak melihat sosok Rudyanto Gunawan. Mereka hanya melihat Dian dan Budyanto, serta Renny yang terbaring di atas tempat tidur.
KOMENTAR