Pangkas PPh Dorong Penguatan Pasar Modal

Jakarta, Inako
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong pasar modal Indonesia. Beleid tersebut memangkas pajak penghasilan dari instrumen tentative seperti dana investasi infrastruktur yang diakui sebagai stimulus pasar modal.
Simak juga video inaTV jangan lupa "klik Subscribe" agar selalu terhubung dengan info menarik lainnya.
Kebijakan pemerintah ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 55/2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi.
Dalam beleid terbaru, pajak penghasilan (PPh) atas bunga obligasi produk dana investasi infrastruktur (Dinfra), dana investasi real estate (DIRE), dan kontrak investasi kolektif-efek beragun aset (KIK-EBA) ditetapkan sebesar 5 persen hingga 2020, serta 10 persen untuk 2021 dan seterusnya.
Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) Endang Astharanti mengapresiasi langkah pemerintah untuk mendorong sejumlah produk investasi pasar modal berbasis KIK. “Tentunya penurunan pajak ini diharapkan akan lebih mendorong para project owner atau emiten untuk mempertimbangkan produk pendanaan berbasis KIK, dan membuat investasi pada produk sejenis ini lebih menarik imbal hasilnya,” jelasnya, Jumat (23/8).
TAG#Kemenkeu
190315022
KOMENTAR