Pemda Sigi Tetapkan 19 Desa Sebagai Sentra Komoditas Perkebunan

Binsar

Friday, 13-07-2018 | 10:20 am

MDN
Kopi Sigi, Muna Barat, Sulteng [ist]

Sigi, Inako – 

Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah telah menetapkan 19 desa di kabupaten itu sebagai sentra pengembangan berbagai jenis komoditi perkebunan, termasuk kopi yang merupakan komoditas primadona daerah itu. 

Oskar Losso, seorang pejabat di Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi, Rabu, membenarkan wilayahnya telah ditetapkan sebagai pusat pengembangan beberapa komoditi perkebunan, di mana kopi menjadi komoditas perkebunan unggulan di daerah itu. 
Menurut Oskar, kopi memang bukanlah satu-satunya komoditas primadona masyarakat, sebab selain kopi masih ada kakao dan kemiri.

"Semua bibit yang dibutuhkan petani disediakan oleh Pemkab Sigi," kata Oskar.

Dari 19 desa di Kecamatan Pipikoro yang akan dijadikan lokasi pengembangan kopi, kata Oskar sudah ada beberapa desa yang telah merealisasi pembukaan lahan dan penanaman. Bibit kopi yang akan dibudidayakan di wilayah tersebut adalah kopi lampung dan juga kopi lokal.

Selama ini, Pipikoro, lanjut Oskar, merupakan sentra produksi kopi lokal yang cukup diminati masyarakat tidak hanya setempat, tetapi juga telah dipasarkan di berbagai kota, bahkan sampai ke mancanegara.

Dia mengaku wisatawan mancanegara yang datang ke Pipikoro pasti menikmati minuman kopi yang diproduksi secara tradisional dan memiliki aroma dan ciri khas tersendiri.

"Pokoknya rasanya sangat berbeda dengan minuman kopi lainnya," ujar Oskar.

Sementara Bupati Sigi, Moh Irwan Lapata sebelumnya mengatakan wilayah Kulawi Raya telah dicanangkan sebagai lokasi pengembangan beberapa komoditi perkebunan dan juga buah-buahan.

Dan salah satunya, kata Bupati Irwan yang kini sedang dikembangkan di wilayah Pipikoro adalah kopi. "Kopi sangat cocok dikembangkan di wilayah tersebut karena iklim dan kondisi tanahnya mendukung," kata dia.

Guna meningkatkan perekonomian masyarakat, Pemkab Sigi terus membangun berbagai infranstruktur khususnya di wilayah-wilayah yang terbilang selama ini terabaikan.

"Kita secara bertahap membangun sarana dan prasana, termasuk jalan dan juga jaringan listrik agar masyarakat bisa meningkatkan ekonomi mereka," kata bupati.

KOMENTAR