Pemerintah bersiap Hadapi gelombang ketiga virus corona yang bernama Mu atau B.1.621.

JAKARTA, INAKORAN
Serangan Covid varian MU kini melanda Amerika Latin. Manusia di muka bumi belum bisa bernafas lega, setelah penurunan varian Delta yang merenggut nyawa jutaan orang.
Pada Selasa (31/8/2021), WHO mengumumkan adanya varian Covid-19 bernama Mu, yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu.
Menurut WHO, varian tersebut memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin dan menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahaminya.
Karena itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso mengatakan saat ini varian Mu tersebut sudah ditemukan di kawasan Asia, yakni di Jepang dan Hong Kong.
baca:
Israel Buka kembali Wisata Asing dalam Jumlah Terbatas
"Di Asia dibawa oleh pendatang di Hong Kong. Di Hong Kong break pertama jenis ini ditemukan pada Januari. Sudah (tersebar) di 39 negara untuk virus jenis ini," jelas Suharso dalam pertemuan dengan media di kantornya, minggu lalu.
Bappenas diberi mandat dan ditugasi oleh negara untuk menyusun dan harus mempertimbangkan hal ini. Karena bagaimanapun juga faktor-faktor strategi internasional dan faktor lingkungan harus menghitungkan langkah-langkah tersebut.
Suharso dalam paparannya menyebutkan terjadi adanya potensi gelombang ketiga di Indonesia. Namun, pemerintah berharap penularan gelombang ketiga bisa diantisipasi jika masyarakat patuh menjalani protokol kesehatan.
TAG#CORONA MU, #VARIAN, #B.1.621.
190315569
KOMENTAR