Pemkab Tanah Laut Akan Memanfaatkan Areal Bekas Tambang Untuk Ekowisata Dan Ternak Sapi

Pelaihari, Inako
Lahan bekas tambang biasanya dianggap sebagai lahan tidak produktif. Karena itu, di beberapa wilayah, area bekas tambang menjadi sumber masalah bagi warg sekitar karena tidak bisa ditanami apa-apa untuk pertanian.
Namun, tidak demikian di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Bupati Tanah Laut, H Sukamta mengatakan, pihaknya akan mengembangkan lahan reklamasi pasca tambang sebagai ekowisata dan peternakan sapi.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, pihaknya telah membentuk tim yang akan memantau proses reklamasi yang ada di lahan pasca tambang wilayah Kabupaten Tanah Laut sehingga kelak bisa diubah menjadi ekowisata.
"Tim terus kami efektifkan agar reklamasi di Kabupaten Tanah Laut,” kata Sukamta pada seminar akhir kajian rekayasa reklamasi lahan pasca tambang di Kalimantan Selatan, di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (2/10).
Ia bertekad agar semua area bekas tambang harus memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat setempat.
Untuk itu, Sukamta akan mengandeng PT Arutmin Kintap sebagai mitra pemerintah daerah dalam mengelola lahan bekas tambang di wilayah itu.
“Ada 200 hektare lahan reklamasi yang dikerjasamakan untuk menjadi sentra peternakan sapi. Saya sudah melihat sendiri rumput, pohon sudah tumbuh dengan baik dan lokasinya cocok untuk peternakan sapi," ujarnya.
Sebab, jelas dia, apabila lahan reklamasi hanya dijadikan hutan tanpa adanya aktifitas ekonomi, maka rakyat akan kembali ke tahun 70 atau 80-an.
Lebih lanjut dia mengemukakan, pemerintah kabupaten juga menjembatani antara PT Arutmin Kintap dengan kelompok tani Desa Bumi Asih untuk kerjasama pakan ternak.
“Kelompok tani Desa Bumi Asih sudah bisa membuat pakan ternak, sehingga mampu meningkatkan gizi ternak,”tandasnya.
TAG#Ekowisata, #Tanah Laut', #Bekas Tambang
190315570
KOMENTAR