Pengoplos Gas Elpiji Bersubsidi Ditangkap Polisi

Pemalang, Inako
Polres Pemalang, Jawa Tengah, mengamankan IA, 39 tahun, warga Dusun Kebonsari, Kelurahan Petarukan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, lantaran mengoplos gas elpiji bersubsidi 3 kilogram ke non subsidi 12 kilogram. Tersangka diamankan dirumahnya berikut barang bukti ratusan tabung gas elpiji.
Kapolres Pemalang AKBP Edy Suranta Sitepu mengungkapkan, kronologi tertangkapnya tersangka berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan adanya aktifitas mencurigakan dan bau gas yang menyengat dari rumah tersangka.
Kemudian setelah dilakukan penyelidikan, ternyata benar, tersangka melakukan tindak kejahatan dengan mengoplos gas elpiji bersubsidi 3 kilogram ke non subsidi 12 kilogram.
“Kami mengamankan tersangka pada hari Sabtu (18/1/2020) kemarin dirumahnya. IA diamankan saat melakukan aksinya di rumah tersebut yang sekaligus digunakannya sebagai pangkalan dan tempat pengoplosan gas elpiji. Kami juga amankan barang bukti 87 tabung gas elpiji subsidi 3 kilogram dan 190 tabung gas non subsidi 12 kilogram,” ungkap Kapolres, Senin (20/1/2020).
Kata Kapolres, dalam melancarkan aksinya, tersangka tidak sendirian, namun dibantu oleh seorang karyawan MKK, 24 tahun, yang sudah diberitahu sebelumya tentang proses pemindahan isi tabung gas bersubsidi elpiji 3 kilogram ke dalam tabung gas kosong non subsidi 12 kg.
“Setiap harinya, tersangka MKK berhasil memindahkan isi dari 60 tabung gas elpiji 3 kilogram ke dalam 15 tabung gas kosong 12 kilogram. Sisanya, 40 tabung gas elpiji bersubsidi 3 kilogram dijual kepada konsumen tanpa dioplos,” imbuhnya.
Kapolres menjelaskan setiap harinya tersangka menyediakan 100 tabung gas elpiji 3 kilogram untuk dipindahkan isinya ke tabung gas kosong non subsidi 12 kilogram. Dengan perbandingan pengisian, empat tabung gas elpiji subsidi 3 kilogram dipindahkan ke dalam satu tabung gas elpigi 12 kilogram.
“Tersangka menjual tabung gas elpiji 12 kilogram dengan cara mengantar langsung kepada pembeli dengan menggunakan mobil pick up miliknya,” jelasnya.
Tersangka IA mengaku, dirinya membeli isi tabung gas elpiji 3 kilogram dari agen PT Sinar Harapan Sejati dengan harga Rp 14.250, lalu menjualnya kembali dalam tabung gas 12 kilogram dengan harga Rp 125.000.
“Setiap harinya IA menjual 15 tabung gas 12 kilogram, sehingga keuntungan yang diraup setiap harinya sebesar Rp 705.000,” ungkapnya.
Kapolres mengungkapkan, selama kurang lebih hampir setahun melakukan aksinya, tersangka telah meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal 55 Jo Pasal 53 Huruf a, b dan d Jo Pasal 23 (2) huruf a, b dan d serta UU RI nomo 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi dan atau pasal 32 (2) Jo Pasal 30 UU RI Nomor 2 tahun 1981 tentang metrologi legal dengan ancaman hukuman kurungan maksimal 6 tahun penjara.

KOMENTAR