Pertandingan Kontra Venezuela Menjadi Laga Kandang Terakhir Lionel Messi Bersama Argentina

Jakarta, Inakoran

Lionel Messi mengumumkan bahwa pertandingan melawan Venezuela pada 4 September akan menjadi pertandingan kandang terakhirnya bersama Albiceleste. Hal itu diutarakan La Pulga, julukan Messi, pasca memperkuat Inter Miami di laga Piala Liga terakhir.  

"Ya, ini akan istimewa, ini akan menjadi pertandingan yang sangat istimewa bagi saya karena ini adalah pertandingan kualifikasi terakhir. Saya tidak tahu apakah akan ada pertandingan persahabatan atau pertandingan lainnya setelahnya, tetapi ini adalah pertandingan yang sangat istimewa dan itulah mengapa keluarga saya akan mendampingi saya : istri saya, anak-anak saya, orang tua saya, saudara laki-laki dan perempuan saya, dan semua orang yang bisa mendampingi istri saya, seluruh keluarga. Kami akan menjalaninya seperti itu. Setelahnya, saya tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi kami akan pergi dengan niat itu," ujar Messi, dilansir dari Marca.

Pemain berusia 38 tahun itu akan memimpin rekan-rekannya saat Argentina menghadapi Venezuela pada pertandingan ke-17 kualifikasi Amerika Selatan.

Pertandingan ini bukanlah kualifikasi Piala Dunia terakhir Messi, sebab tim asuhan Scaloni akan menutup partisipasi mereka di kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Ekuador.

Ini berarti 90 menit terakhir yang akan dimainkan mantan pemain Barcelona dan PSG tersebut di kualifikasi akan melawan tim asuhan Sebastian Beccacece.

Lionel Messi mengumumkan bahwa pertandingan melawan Venezuela pada 4 September akan menjadi pertandingan kandang terakhirnya bersama Albiceleste (ist)

Namun, ini masih jauh dari akhir masa bakti Lionel Messi bersama Argentina, karena ia masih memiliki pertandingan persahabatan yang tertunda pada bulan November dan Finalissima melawan Spanyol yang dijadwalkan pada Maret 2026.

Sebagai penutup, ia mengungkapkan kebahagiaannya setelah menjadi bintang kemenangan Herons di Clasico del Sol: "Rasanya istimewa, selalu istimewa bermain di laga klasik. Orlando adalah rival yang hebat, yang memiliki pemain-pemain yang sangat bagus, dengan tim yang solid, dengan pelatih yang telah bekerja sama selama bertahun-tahun dengan cara yang sama, dengan tim yang sama. Itu adalah balas dendam kecil bagi kami karena kalah di dua pertandingan liga ini, tetapi saya beruntung bisa bermain di pertandingan lain di Piala Liga melawan Orlando dan menang. Rasanya istimewa."