Prabowo Janji Ubah Arah Pembangunan RI Bila Jadi Presiden

Sifi Masdi

Sunday, 30-12-2018 | 18:17 pm

MDN
Capres Prabowo Subianto pidato akhir tahun 2018 di Hambalang Bogor  [dok: Gerindra]

Bogor, Inako

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan ceramah kebangsaan akhir tahun 2018 di Desa Bojong Koneng, Bukit Hambalang, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Sabtu (29/12/2018) malam. Turut hadir dalam cara ratusan relawan dan anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. 

Dalam ceramahnya, Prabowo mengajak seluruh rakyat dan elite di Indonesia untuk introspeksi diri terhadap arah dan kebijakan bangsa serta negara. Apalagi tantangan yang akan dihadapi ke depan tidaklah ringan.

 "Jadi saya bicara kepada anak-anak muda, kepada tokoh-tokoh, marilah kita belajar, marilah kita ganti arah kalau arah kita salah. Jadi kita harus ganti arah, kita harus ganti budaya yang salah, budaya korupsi itu penyakit yang sangat berbahaya," kata Prabowo.

Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno ini menuturkan, salah satu permasalahan dan tantangan bangsa yang sedang dihadapi Indonesia saat ini adalah ketimpangan sosial dan ekonomi yang terlalu tinggi antara yang kaya dan yang miskin. 

Jika ketimpangan itu tidak bisa dikikis bahkan semakin tinggi, maka dapat mengakibatkan kecemberuan sosial, lalu memunculkan kemarahan dan kekerasan hingga akhirnya menimbulkan perpecahan. 

Hal itulah yang menurut Prabowo akan membuat Indonesia akan punah jika kaum elit dan pemerintah tidak bisa mengantisipasi permasalahan bangsa saat ini. "Jadi itu yang harus kita sadari dan harus kita antisipasi," ujarnya.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu mencontohkan peristiwa yang sedang terjadi di Prancis. Saat ini sedang terjadi kerusuhan yang sudah berjalan hingga empat minggu lamanya. 

Mereka yang bergerak turun ke jalan kurang lebih mencapai 40 ribu orang hingga 50 ribu orang tiap minggu akibat ketimpangan sosial dan ekonomi yang dirasakan. Padahal, lanjut Prabowo, ketimpangan ekonomi dan sosial di Perancis jauh lebih sedikit dibandingkan Indonesia. 

Di Perancis 1% orang terkaya hanya menguasai 20% ekonomi. Sedangkan di Amerika 1% orang terkaya menguasai 35% ekonomi. Kemudian di Indonesia 1% orang terkaya menguasai 46% ekonomi. 

"Jadi di Indonesia hampir setengahnya kekayaan bangsa dan negara dikuasai oleh segelintir orang saja yang jumlahnya hanya satu persen dari total jumlah penduduk di Indonesia. Ini kalau kita bicarakan secara ekonomi secara keseluruhan," kata Prabowo penuh sesal.

"Tapi kalau kita bicara khusus tanah situasinya lebih parah, yakni 1% orang terkaya menguasai 80% tanah," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Prabowo, yang diperlukan oleh bangsa Indonesia saat ini adalah mengganti arah dan kebijakan. Indonesia juga perlu mengganti sistem karena bangsa Indonesia sudah kehilangan terlalu banyak kekayaan akibat kesalahan pengelolaan negara saat ini. 

"Ibarat darah, darah kita sudah mengalir keluar terlalu banyak terlalu lama, maka kita harus mengambil langkah yang saya sebut adalah strategi dorongan besar, yaitu kita harus swasembada energi, swasembada pangan untuk menutup celah tingginya ketimpangan sosial dan ekonomi tersebut dan kita punya peluang itu," katanya.

 

 


 

KOMENTAR