Prabowo Sampaikan Minta Maaf Terkait Pernyataan “Tampang Boyolali”

Sifi Masdi

Wednesday, 07-11-2018 | 06:33 am

MDN
Capres Prabowo Subianto [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto menyampaikan minta maaf kepada masyarakat Boyolali terkait pernyataan “tampang Boyolali.” Permintaan maaf itu disampaikan Prabowo melalui sebuah video yang di-posting oleh Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (6/11/2018). Dalam video tersebut, Prabowo mengenakan kemeja cokelat.

"Jadi, dan ya. Tapi kalau saya, maksud saya tidak negatif. Tapi kalau ada yang merasa tersinggung, ya saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu," kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan maksud dia menyebut 'tampang Boyolali' karena berempati atas kondisi rakyat Indonesia. Ketum Gerindra itu menyebut kesenjangan dan ketimpangan ekonomi makin terasa di Tanah Air.

"Dan maksudnya bukan menghina, justru empati. Jadi kalau saya bicara tampang, tampang di Boyolali, tampang Boyolali, kalau di Brebes tampang Brebes. Itu kan selorohnya dalam arti empati saya, solidaritas saya dengan orang," ujar Prabowo.

"Saya tahu kondisi kalian, kan gitu. Saya justru, yang saya permasalahkan adalah ketidakadilan, kesenjangan, ketimpangan. Kan semua orang tahu di Indonesia ini makin lebar, makin tidak adil, yang menikmati kekayaan Indonesia kan hanya segelintir orang. Jadi maksud saya itu," sambungnya.

Prabowo menceritakan, saat 'tampang Boyolali' itu dilontarkan, dia sedang berpidato di depan ratusan kader partai-partai yang mendukungnya di Pilpres 2019. 'Tampang Boyolali' merupakan candaan karena dia berpidato cukup lama.

"Itu kan, ya cara saya kalau bicara itu familiar, dari... Ya mungkin istilah bahasa-bahasa sebagai seorang teman. Jadi ya... audiens itu, audiens waktu itu juga nggak terlalu besar, ya mungkin paling hanya 400-500 orang kader dari partai-partai koalisi kita (di) peresmian kantor pemenangan. Ya saya seloroh ya dan itu kira-kira sambutan saya kan satu jam, mungkin 40 menit lebih, itu (soal 'tampang Boyolali') mungkin hanya 2 menit itu," papar Prabowo.

Prabowo menuturkan, dalam berdemokrasi tidak melulu harus serius, sedikit kelakar juga diperlukan. Namun, jika ada yang masih tidak terima dengan pernyataan 'tampang Boyolali' itu, Prabowo bersedia untuk berdialog.

"Dan saya siap kalau mungkin diminta dialog langsung atau apa, nggak ada masalah. Kita baik-baik saja, kita bicara ini demokrasi kan, demokrasi kan harus, harus dinamis, harus... Kalau demokrasi ideologis," ucap Prabowo.

"Kalau kita nggak boleh melucu, nggak boleh seloroh, nggak boleh joking, nggak boleh bercanda, ya bosan, ya tidurlah nanti semua, capek mereka, kasihan. Jadi saya kira begitu maksud saya," pungkasnya.

KOMENTAR