Presiden Ukraina Minta Australia Jatuhkan Sanksi Lebih Kuat Kepada Rusia

Jakarta, Inako

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta Asutralia menajtuhkan sanksi lebih keras kepda Rusia. Permintaan tersebut disampaikan Zelenskyy dalam pidato virtual di parlemen Australia pada hari Kamis. Presiden Ukraina itu khawatir Rusia akan menggunakan senjatara nuklir yang akan mengancam keamanan global.

Berbicara melalui penerjemah, Zelenskyy memperingatkan bahwa dampak dari serangan nuklir Rusia dapat mencapai Australia.

“Perang di Ukriana adalah ancaman nyata bagi Australia dan negara-negara lain,” tegas Zelenskyy.

"Sifat kejahatan... dapat langsung melintasi jarak apapun, penghalang apapun dan menghancurkan kehidupan," tambahnya.

"Kami membutuhkan sanksi baru terhadap Rusia, sanksi kuat sampai mereka berhenti memeras negara lain dengan rudal nuklir," sambung Zelenskyy.

Pidato tersebut mendapat tepuk tangan meriah dari anggota parlemen, di mana Zelenskyy muncul di layar melalui tautan video.

Zelenskyy juga meminta Canberra memberikan dukungan militer, khususnya kendaraan lapis baja Bushmaster buatan Australia, yang memiliki lambung untuk melindungi penumpang dari ranjau darat dan alat peledak lainnya.

"Misalnya, Anda memiliki kendaraan bersenjata yang sangat bagus, Bushmaster, yang dapat membantu Ukraina secara substansial," katanya.

Australia telah bergabung dengan Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara anggota Uni Eropa dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia setelah invasi 24 Februari, termasuk membekukan aset Presiden Rusia Vladimir Putin, dan memberikan bantuan militer dengan menawarkan bantuan senilai AU$91 juta ($68 juta) ke Ukraina.

Menjelang pidato Zelenskyy pada hari Kamis, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan tambahan bantuan militer sebesar AU$25 juta untuk mendukung pertahanan Ukraina melawan invasi.

Paket bantuan akan mencakup umpan taktis, sistem udara dan darat tak berawak, jatah dan pasokan medis, kata Morrison.