Presiden Ukraina: Tanpa Negosiasi, Perang Tidak akan Pernah Bisa Diakhiri

Timoteus Duang

Monday, 21-03-2022 | 18:45 pm

MDN
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

 

Jakarta, Inako

Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama tiga minggu terakhir dan berbagai usaha gencatan senjata gagal mencapai resolusi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali berinisiatif merencanakan perundingan damai.

Dalam wawancara dengan Fareed Zakaria dari CNN pada Minggu (20/3/2022), Zelensky menyatakan kesediaannya bernegosiasi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Zelensky meyakini, tanpa negosiasi, perang tidak akan pernah bisa diakhiri.

Zelensky berusaha memanfaatkan semua peluang yang memungkinkan terjadinya negosiasi, termasuk berbicara langsung dengan Putin.

Akan tetapi, dalam kesempatan yang sama, dia juga mengirimkan sinyal adanya ancaman Perang Dunia Ketiga jika pihak Rusia menolak untuk bernegosiasi.

Menurut Zelensky, pihaknya telah berusaha keras melakukan negosiasi. Dialog sering ditawarkan untuk menyepakati solusi terbaik untuk mencapai perdamaian.

Sang Presiden menilai, ini adalah waktu yang tepat untuk mendengarkan dia, untuk bertemu dan berbicara serta memulihkan integritas territorial dan keadilan bagi Ukraina.

Dari pihak Rusia, Vladimir Putin mengklaim, pada tanggal tiga belas Maret, perjanjian damai antara kedua negara sudah mengalami kemajuan.

Dua hari setelahnya, yakni pada Selasa (15/3/2022), seorang penasihat senior Zelensky menginformasikan bahwa kesepakatan tentang rencana 15 poin antara Rusia dan Ukraina mulai terbentuk, tapi itu sepenuhnya terdiri dari tuntutan Rusia.

Dua dari antara kelima belas point itu adalah permintaan agar Ukraina membatalkan keanggotaannya dalam NATO dan kemudian menyatakan netralitas.

Kedua, Rusia menginginkan agar Ukraina tidak pernah mengizinkan pangkalan militer atau senjata dari sekutu Barat seperti Amerika Serikat ditempatkan di dalam perbatasannya.  

KOMENTAR