Reli Saham Blue-Chip Masih Awal

Hila Bame

Tuesday, 18-11-2025 | 11:55 am

MDN
Ilustrasi (ist)

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Jelang akhir tahun 2025 dan prediksi  pendapatan dividen tahun 2026 menjadi target investor memasuki saham-saham perbankan. 

Pada pertengahan Oktober 2025, kami menuliskan bahwa investor dapat merotasi atau melakukan rebalancing dari saham–saham konglomerasi ke saham–saham blue chip — terutama di sektor consumer dan banking — untuk mengelola risk–reward portofolio, mempertimbangkan kenaikan harga saham–saham konglomerasi yang sudah masif dan tanda–tanda profit taking 

Sejak penutupan bursa 16 Oktober 2025 hingga penutupan 3 November 2025, saham–saham blue chip mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, terefleksi pada penguatan indeks LQ45 sebesar +8% dibandingkan IHSG sebesar +2%.

Top 10 kontributor kenaikan indeks LQ45 dalam rentang waktu tersebut, beserta valuasi dan prospek pertumbuhan laba bersihnya berdasarkan estimasi konsensus dapat dilihat pada tabel.

Kenaikan harga saham–saham blue chip masih dalam fase awal dan berpotensi melanjutkan penguatannya setidaknya hingga akhir 2025.

Berikut beberapa faktor yang mendasari pandangan kami tersebut:

1. Puncak Pesimisme Telah Terlewati — Secara umum, kami melihat bahwa kinerja emiten–emiten pada 3Q25 tidak seburuk kinerja pada 2Q25 dari sudut pandang perbandingan terhadap ekspektasi. Meski beberapa emiten masih mencatatkan kinerja di bawah ekspektasi, kali ini jumlahnya tidak sebanyak ketika rilis kinerja 2Q25. Kami menilai hal tersebut disebabkan oleh ekspektasi yang telah diturunkan sejak rilis kinerja 2Q25 yang relatif lemah.

Sebagai ilustrasi, sejak rilis kinerja 2Q25, konsensus telah memangkas estimasi laba bersih 2025F big banks sekitar 1–10%.

Dalam earnings call 3Q25, manajemen big banks melihat prospek pertumbuhan yang lebih baik ke depannya dimulai dari 4Q25, seiring percepatan pertumbuhan kredit dan berlanjutnya penurunan Cost of Fund.

Oleh karena itu, kami melihat risiko pemangkasan estimasi kinerja pasca–3Q25 cenderung terbatas dan bahkan berpotensi direvisi naik seiring ekspektasi pemulihan ekonomi.

2. Tanda–tanda Perbaikan Ekonomi Mulai Terlihat — Beberapa data makro–ekonomi yang dirilis secara bulanan mulai menunjukkan tanda–tanda akselerasi ekonomi, seperti: 1) peningkatan uang beredar (M2) dan pertumbuhan kredit; serta 2) Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia


 

TAG#BEI, #CUAN, #PTRO

213463336

KOMENTAR