Taman Monet Prancis Kembali Dibuka Untuk Pengunjung Lokal

Giverny, Prancis, Inako
Taman-taman Claude Monet, lokasi inspiratif untuk lukisan-lukisan “Water Lilies” yang terkenal, dibuka kembali untuk umum pada hari Senin di Giverny, Normandia, ketika Perancis keluar dari penguncian selama tiga bulan akibat pandemi corona.
Taman ini biasanya menjadi tempat berkumpulnya para turis. Tiap tahun taman ini mampu menarik lebih dari setengah juta pengunjung dan menjadikannya sebagai salah satu situs yang paling banyak dikunjungi di provinsi utara Normandia.
Akan tetapi, saat ini perbatasan Prancis masih tertutup bagi wisatawan asing, walau negara itu baru saja melonggarkan penguncian selama tiga bulan. Taman ini menawarkan pengalaman intim bagi pengunjung lokal, dan sebagian besar pengunjung datang dari kota terdekat yakni Rouen atau Paris.
Agar sesuai dengan aturan jarak sosial, tidak ada grup yang diperbolehkan di kawasan ini, pengunjung diharuskan memakai masker wajah pelindung, dan mereka harus mengikuti rute satu arah dan memesan secara online.
“Pada saat ini tahun kami biasanya menyambut 4.000-5.000 orang per hari, sekarang kami dapat memiliki maksimum 900 orang,” kata kepala tukang kebun Jean-Marie Avisard, yang telah bekerja di kebun selama 32 tahun.
Baca Juga: Walt Disney World Kembali Dibuka 11 Juli
Baca Juga: Menguak Misteri Di Balik Bukit Kelam di Sintang Kalimantan Barat
"Kami sangat senang menunjukkan apa yang kami lakukan ... Orang akan melihat taman sedikit seperti pada kunjungan pribadi," tambahnya.
Pengunjung seperti Jerome Blanchet, warga Paris berusia 73 tahun, menyambut momen istimewa yang jauh dari keramaian.
“Saya pikir itu adalah inisiatif yang sangat baik untuk dibuka kembali. Kami melihatnya (kebun) dalam kondisi luar biasa”.
Roberto Vellutini, seorang warga Italia berusia 66 tahun yang tinggal di Paris setuju: “Tidak banyak orang. Itu tidak mengganggu ... Hari ini sempurna ”
Pelukis ini tinggal di area pertanian di Giverny bersama keluarganya dari tahun 1883 sampai kematiannya pada tahun 1926.
Dia mengubahnya menjadi rumah merah muda yang indah, dengan lapangan berpusat di sekitar taman dengan ribuan mawar, bakung, tulip dan peony dan taman air bergaya Jepang dengan jembatan setengah bulan hijau yang membentang di kolam teratai.
Properti ini dibuka untuk umum pada 1980-an dan tahun lalu menerima 717.271 pengunjung. Setengahnya adalah wisatawan asing, sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, Cina, tetapi juga Jerman, Korea Selatan, Italia, Inggris, dan Jepang.
TAG#taman monet, #destinasi, #taman wisata, #prancis, #turis, #pandemi, #corona virus baru, #inakoran
190327971
KOMENTAR