Vaksin COVID-19 Cina memulai tes akhir di Brasil

Sao Paulo Brazilia, Inako
Vaksin buatan Cina melawan COVID-19 memasuki tahap akhir pengujian pada hari Selasa (21 Juli) di Brazil, para sukarelawan menerima dosis pertama dan, para pejabat mengharapkan hasil akhir vaksin guna menghadapi pandemi, seperti dilansir dari AFP Rabu (22/7/20)
baca juga:
Gelombang hasil penelitian yang menjanjikan meningkatkan harapan untuk vaksin COVID-19
Vaksin, yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi swasta Cina Sinovac, menjadi yang ketiga di dunia yang memasuki uji klinis Fase 3, atau pengujian skala besar pada manusia - langkah terakhir sebelum persetujuan pemerintah.
"Kami hidup di masa yang unik dan bersejarah, dan itulah sebabnya saya ingin menjadi bagian dari uji coba ini," kata dokter berusia 27 tahun yang menerima dosis pertama di Rumah Sakit Klinis Sao Paulo.
baca juga:
Bekerja dari jarak jauh Praktik terbaik dalam bekerja era Covid-19
9000 orang Petugas
Melibatkan sekitar 9.000 petugas kesehatan di enam negara bagian Brasil akan menerima vaksin, yang dikenal sebagai CoronaVac, dalam dua dosis selama tiga bulan ke depan dalam penelitian ini.
Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengatakan hasil awal Senin diharapkan dalam 90 hari.
Sinovac bermitra dengan pusat penelitian kesehatan masyarakat Brasil, Butantan Institute, dalam uji coba.
Jika vaksin terbukti aman dan efektif, lembaga akan memiliki hak untuk menghasilkan 120 juta dosis di bawah kesepakatan, menurut pejabat.
Brasil adalah negara yang paling terpukul kedua dalam pandemi coronavirus, setelah Amerika Serikat.
Jumlah kematiannya melampaui 80.000 pada hari Senin, dan telah mendaftarkan 2,1 juta infeksi.
Karena virus ini masih menyebar dengan cepat di negara Amerika Selatan, itu dilihat sebagai tempat pengujian yang ideal untuk kandidat vaksin.
Brasil juga membantu melaksanakan pengujian Tahap 3 vaksin eksperimental lain, yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan perusahaan farmasi AstraZeneca.
Ia memiliki kesepakatan serupa untuk memproduksi vaksin itu di dalam negeri jika berhasil dalam pengujian, yang juga dilakukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Vaksin lain, yang dikembangkan oleh perusahaan Cina Sinopharm milik negara, juga memasuki uji coba Fase 3 bulan ini di Uni Emirat Arab.
Studi yang diterbitkan Senin dalam jurnal medis Inggris The Lancet menemukan dua kandidat vaksin aman dan menghasilkan respons kekebalan dalam uji coba Fase 2: Vaksin Oxford dan vaksin buatan Cina lainnya, yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi CanSino Biologics bersama dengan Institut Bioteknologi Beijing.
TAG#CHINA, #SINOVAC VAKSIN, #BRAZIL, #CORONA VIRUS
190327942

KOMENTAR