Wita & Waya: Pernikahan Adat Pegunungan Tengah

Sifi Masdi

Saturday, 12-03-2022 | 18:14 pm

MDN
Ilustrasi pernikahan adat suku Dani Papua [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Pegunungan Tengah termasuk di dalam Provinsi Papua, daerah ini merupakan kawasan dari pegunungan dan puncak-puncak tertinggi di Indonesia.

Seperti yang kita tahu bahwa adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai budaya, norma, kebiasaan, hukum adat yang mengatur tangkah laku manusia antara satu sama lain yang lazim dilakukan oleh kelompok masyarakat.

Destinasi Wisata Lembah Baliem [ist]

 

Untuk kamu yang berasal dari Pegunungan Tengah pasti tak asing lagi dengan istilah Wita dan Waya. Wita & Waya adalah nama dari keluarga atau fam bear yang ada di Lembah Baliem – Wamena.

Seiring berjalannya waktu sub suku pun makin berkembang seperti Suku Hubula, Dani, Lani, dan lainnya.

 

 

Witawaya (witaya), terdiri dari dua kata yaitu Wita dan Waya. Kedua kata ini merupakan turunan marga atau fam yang sangat banyak dan tersebar luas di seluruh daerah Pegunungan Tengah.

Contoh yang termasuk dalam marga Wita: Kossay, Walilo, Mabel, Itlay, Pabika, Marian, dll. Marga Waya : Alua, Huby, Haluk, Siep, Oagai, Matuan, dll.

 

 

Pada umumnya masyarakat yang hanya bisa menikah adalah Wita dan Waya. Kalau Wita dan Waya bisa terjadi hukum karma (kalau dalam Bahasa Dani bilangnya ‘Pawi’). Hukum karma diyakini dapat terjadi dan menyerangi anak dari hasil penikahan marga yang sama [ist]

 

 

 

 

 

 

KOMENTAR