Bunga Acuan Pengaruh Kredit Konsumsi

Inakoran

Wednesday, 20-06-2018 | 09:17 am

MDN

Jakarta, Inako

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan bunga kredit konsumsi paling tedampak oleh kenaikan suku bunga Bank Indonesia atau BI 7 Day Repo Rate. Pengaruh tersebut akan membuat bunga kredit konsumsi naik.

"Jadi kalau ada kenaikan suku bunga, bunga kredit konsumsi duluan yang akan kena, karena paling berisiko," kata Halim Alamsyah  di Jakarta, Sabtu, 16 Juni 2018.

Halim mengakui saat ini bunga kredit yang paling tinggi adalah bunga untuk kredit konsumsi. Hal itu karena demand atau permintaannya paling tinggi.

Kredit konsumsi, tambah Halim  juga memiliki risiko yang cenderung lebih tinggi. Karena umumnya kredit konsumsi minim jaminan atau bahkan ada yang tidak memakai agunan.

"Oleh karena itu bank memasukkan risikonya ke dalam komponen yang diperhitungkan sebagai bagian dalam bunga kreditnya itu," kata Halim.

Dalam situs resmi Bank Indonesia tercatat BI sudah menaikan suku bunga dua kali. Pada 17 Mei, BI menaikkan suku bunga 25 basis poin dari 4,25 menjadi 4,50 persen. Pada 30 Mei, BI menaikkan lagi suku bunga 25 basis poin dari 4,50 menjadi 4,75 persen.

Lebih lanjut Halim mengatakan kenaikan bunga kredit konsumsi memerlukan waktu atau tidak langsung naik ketika suku Bunga BI naik.

"Kalau dari pengalaman kenaikan BI Rate diikuti kenaikan bunga kredit itu agak panjang, sekitar enam bulan sampai satu tahun baru selesai, tidak langsung," kata Halim.

KOMENTAR