H. Juhadi, H. Rasta & Moh. Solihin

Johanes

Thursday, 05-12-2019 | 13:18 pm

MDN
Penulis : Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat, Adlan Daie

Oleh.  : Adlan Daie

Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat

 

Indramayu,Inako


Tiga tokoh di atas secara personality  penulis relatif mengenalnya dengan sangat baik. Ketiganya santri tulen dalam pengertian santri menurut definisi Dr Zamakhsyari Dhofir dalam bukunya Tradisi Pesantren. Dalam kategorisasi politik pun ketiganya adalah santri dalam perspektif Cliiford Geert, seorang antropolog politik,sebagaimana dipetakan dalam bukunya The Religion Of Java tentang segitiga rumpun politik masyarakat Jawa, yaitu: Priyayi, Abangan dan Santri.

H. Juhadi Muhamad, Ketua PCNU Indramayu, H. Rasta Wiguna, fungsionaris DPP PKB dan Moh Solihin, Ketua DPC PKB Indramayu tampak dalam spirit tinggi untuk mengikuti kontestasi Pilkada Indramayu 2020, tercermin dari sebaran bilboard, baliho, spanduk dan acara deklarasi di sejumlah titik di Kabupaten Indramayu. Ketiganya hadir dan terpanggil setelah H. Dedi Wahidi, tokoh politik senior paling central dalam anatomi politik NU Indramayu memastikan diri tidak turun gunung. 

Kearifan H.Dedi Wahidi dan kematangan politiknya  membuka ruang bagi tiga generasi NU diatas ber-fastabiqul khaerot, berpacu merangkak dan mendaki medan pengabdian politik yang dalam kitab Al Ahkam Al sulthaniyah, politik sejatinya adalah dalam rangka menjaga marwah agama dan mengelola kehidupan dunia, tertib sosial dan maslahat umat (rakyat).

Kita apresiasi ketiga generasi NU di atas berproses di panggung orkestrasi Pilkada Indramayu 2020. Tentu, prosesnya sangat panjang, masih di etape penjaringan seleksi internal partai politik. Ketiganya bersama masing-masing pendukungnya diuji kematangan dan kedewasaan politiknya. Era media sosial lewat platform WA Group, kadang tak terhindari ujaran kebencian (hate speech), dan ujaran keangkuhan di antara sesama pendukungnya di ruang ruang media sosial dan tak jarang meruntuhkan akhlak ke-NU-annya.

Jika tidak dikelola dengan basis kematangan politik yang tawashut wat tasamuh, (moderat dan toleran) jalan panjang yang dirintis dan ditempuhnya akan berakhir sebelum kontestasi dimulai. Ibarat kisah dramarik 'kasih tak sampainya' Zaenudin dan Hayati dalam roman 'Tenggelamnya Kapal Vanderwieck' karya Hamka. Atau kisah nestapa cinta 'Baridin Ratminah' yang berakhir tragis memilukan.

Pemahaman kita hendaknya diletakkan bahwa ketiganya adalah kader NU yang lahir dalam semangat dan spirit jamannya di tengah kasus OTT KPK yang menampar terang-terangan wajah kita dan menginjak-injak harkat dan martabat jatidiri Indramayu yang mengusung visi religius. Sebuah visi yang seharusnya menjadi alat menuntun prilaku dan kebijakan politiknya untuk tidak culas terhadap rakyatnya bernaung dalam tenda kemunafikan religius. 

Penulis berharap ketiga generasi NU diatas belajar secara imajinatif sedikit kisah perjuangan tokoh-tokoh politik NU generasi awal seperti KH Wahid Hasyim, tokoh politik akomudatif dalam  kisah 'Karcis Kereta Malam'- nya, KH Saefudin Zuhri, tokoh politik lembut dalam bukunya 'Guruku Orang-orang Pesantren', KH. Maskur yang argumentatif dalam 'sidang-sidang konstituante' tahun 1956 dan kisah Subhan SE, tokoh politik tegas pemberani dan taktis dalam aliansinya dengan ragam komponen gerakan tahun 1966. 

Mereka adalah khazanah pustaka perpoltikan NU yang dapat ditimba setiap saat mata air daya juang semangatnya, kearifannya, keberaniannya, kesabarannya, keteguhan prinsipnya dan kelenturan aliansi kerjasamanya oleh gererasi politik sesudahnya termasuk oleh H. Juhadi, H.Rasta dan Moh. Solihin dalam meniti jembatan politiknya dalam kontestasi Pilkada Indramayu 2020 sebagaimana mereka berhasil meraih posisi politik terhormat di era nya.

Dengan kedewasaan mengelola perbedaan itulah, ketiganya terhindar menjadi lapak-lapak politik pihak lain dan di ujung akhir jalan bertemu dalam satu titik kebersamaan untuk mengusung salah satu di antara ketiganya bisa terpilih menjadi Bupati Indramayu periode 2020-2025.

"Dari NU untuk Indramayu"

TAG#Indramayu, #Pilkada, #NU, #PWNU

190313954

KOMENTAR