Holding Bank BUMN akan Dibentuk April 2019

Jakarta, Inako
Rencana pemerintah untuk membentuk holding BUMN Keuangan belum terealisasi hingga saat ini. Awalnya, holding ini seharusnya selesai pada 2016 lalu, namun molor.
Target baru keluar, diharapkan April 2019 bank BUMN dan jasa keuangan sudah memiliki induk.
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arief Budiman menuturkan, saat ini fokusnya memang pada penyelesaian aturan terkait holding perumahan dan infrastruktur, dan memang rencananya holding keuangan dibentuk setelah holding perumahan dan infrastruktur selesai.
"Sekarang kan yang sudah di publik itu holding perumahan dan infrastruktur. Jadi itu dulu selesaikan, kan tidak mungkin kalau semuanya bareng," ujar Arief kepada media saat dijumpai dalam sebuah acara di Jakarta, Sabtu (19/1/2018).
Lebih lanjut, Arief menuturkan, holding jasa keuangan pastinya akan melihat dan dipikirkan baik-baik masalah yang ada. Kajiannya, kata Arief, sedang disempurnakan.
"Ada kajian terkait penggunaan fungsi cloud untuk teknologi informasi, ada juga kan wacana sinergi untuk ATM, EDC, nanti ada sinergi baru, yakni payment system," tutur Arief.
Kajian lain yang masih disempurnakan juga terkait dari sisi institusi keuangan sendiri, seperti risiko-risiko, apakah risikonya nanti terkonsentrasi atau tidak, lalu bagaimana dana pihak ketiga (DPK), dan sebagainya.
"Masih banyak lagi kajian yang dibutuhkan, dan kajiannya masih disempurnakan," imbuh Arief.
Kendati demikian, Arief enggan menjelaskan lebih detil terkait proses pembentukan holding yang rencananya akan dikepalai olehnya nanti. Ia menilai, terkait proses lebih tepat jika dijelaskan langsung oleh pejabat terkait di Kementerian BUMN.
Sebagai informasi, Kementerian BUMN sedang menggabungkan perusahaan-perusahaan pelat merah ke dalam lima sektor besar. Sejauh ini, sudah ada dua holding yang terbentuk, yaitu BUMN Tambang yang dipimpin PT Indonesia Asahan Alumunium/Inalum (Persero), dan holding Minyak dan Gas yang dipimpin PT Pertamina (Persero).
Untuk holding BUMN Keuangan, Kementerian BUMN akan menggabung beberapa perusahaan dengan calon induknya, yaitu PT Danareksa. Nantinya akan ada delapan anggota holding keuangan ini. Empat diantaranya adalah Bank BUMN, kemudian disusul perusahaan aset manajemen unit (AMU) dari Bahana, Pegadaian, perusahaan sistem pembayaran Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) dan PNM (Permodalan Nasional Madani).
TAG#Kementerian BUMN, #Bank BUMN, #Holding Bank BUMN
190314302
KOMENTAR