IHSG Anjlok 0,39% di Akhir Pekan

Sifi Masdi

Friday, 13-06-2025 | 10:47 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan ini dengan koreksi cukup signifikan. Pada pembukaan perdagangan Jumat, 13 Juni 2025, IHSG langsung meluncur ke zona merah, tertekan oleh aksi jual pada saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BBRI, ADRO, dan TPIA.

 

Berdasarkan data RTI Business, IHSG turun 28,39 poin atau 0,39% ke level 7.175,97. Sepanjang sesi perdagangan, indeks bergerak fluktuatif dalam rentang 7.167,77 hingga 7.192,66. Dari 564 saham yang diperdagangkan, 168 saham menguat, 199 saham melemah, dan 197 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.517,66 triliun.

 


BACA JUGA:

Prospek Cerah Saham GOTO Usai Rampungkan Migrasi Cloud

Harga Emas Kembali Melonjak: Dipicu Data Inflasi AS yang Rendah

Calon Ketua The FED dan Arah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Versi Bank Dunia


 

Penurunan IHSG terutama dipicu oleh koreksi sejumlah saham unggulan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,55% ke Rp9.075, disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang melemah 0,49% ke Rp4.050. Tekanan paling dalam dialami oleh PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang anjlok hingga 6,6% ke Rp1.980 per saham.

 

Tekanan juga datang dari sektor industri dan pertambangan lainnya. Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turun 2,53% ke Rp9.650, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) melemah 1,52% ke Rp8.075, dan PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) bahkan terjun bebas 7,1% ke Rp170.

 

Meski indeks melemah, tidak semua saham berada di zona merah. Saham-saham sektor energi justru tampil solid. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat 4,1% ke Rp3.300, sementara PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melonjak 5,08% ke Rp1.345. Dua emiten energi lainnya, PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), juga mencatat kenaikan masing-masing 1,41% dan 2,86%.

 

Menurut analis dari Phintraco Sekuritas, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi untuk menguji level psikologis 7.200 dan pivot 7.170. Sentimen pasar saat ini masih didominasi faktor eksternal dan domestik yang saling tarik-menarik.

 

Dari Amerika Serikat, pasar tengah menantikan data Michigan Consumer Sentiment Preliminary untuk Juni 2025 yang diperkirakan naik ke level 53,5 dari sebelumnya 52,2 di Mei. Dari Eropa, data inflasi Jerman untuk Mei 2025 diproyeksikan tetap stabil di 2,1% (YoY).

 

Sementara itu, dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan rilis data retail sales April 2025. Proyeksi pertumbuhan sebesar 2,1% (YoY) menunjukkan perlambatan dibandingkan Maret yang tercatat tumbuh 5,5% seiring normalisasi konsumsi pasca-Ramadan dan Lebaran.

 

Untuk perdagangan Jumat ini (13/6), Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham berpotensi rebound dan defensif seperti: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN)

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

KOMENTAR