IHSG Dibuka Menguat: BBCA dan TLKM Jadi Motor Penggerak Indeks

Sifi Masdi

Monday, 17-11-2025 | 10:55 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin (17/11/2025) dengan performa positif. Pada pembukaan, IHSG menguat 0,38% ke level 8.402,02, didorong oleh aksi beli di saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) seperti BBCA, TLKM, dan DSSA.

 

Berdasarkan data RTI Business pukul 09.01 WIB, IHSG berada di rentang 8.391–8.405, naik 31,77 poin dari penutupan sebelumnya. Aktivitas transaksi juga tampak ramai dengan total volume mencapai 763,73 juta lembar saham, nilai transaksi Rp446,86 miliar, dan frekuensi perdagangan 70.764 kali.

 

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, 279 saham menguat, 124 melemah, dan 249 stagnan. Adapun kapitalisasi pasar Bursa tercatat berada di kisaran Rp15.414 triliun.

 

Saham-saham unggulan menjadi penopang utama penguatan indeks: BBCA naik 0,89% ke Rp8.500 per saham, TLKM menguat 1,41% ke Rp3.600, DSSA naik tipis 0,16% ke Rp91.350.

 

Di sisi lain, beberapa emiten justru mencatat penurunan harga, seperti: ANTM turun 1,32% ke Rp3.000, ARCI melemah 2,77% ke Rp1.230. CSIA terkoreksi 0,97% ke Rp408.

 


BACA JUGA:

Investor Pasar Modal Tembus 19,3 Juta

Grup Barito Habiskan 8T Untuk Ekspansi Hingga Kuartal III-25

Suara Hati Titi, PT Folago Global Nusantara Tbk (IRSX) Siarkan Konser Digital


 

Adapun dari kelompok top gainers, saham TRUK memimpin dengan lonjakan 21,46% ke Rp600. Disusul: PBSA naik 19,53% ke Rp1.530, CSRN melesat 16,20% ke Rp157.

Sementara itu, saham MGLV, NAYZ, dan SHIP masuk daftar top losers dengan koreksi masing-masing 9,93%, 6,80%, dan 6,52%.

 

Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany, menilai penguatan IHSG didorong oleh ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia pada 19 November mendatang.

 

Optimisme ini, ujarnya, sudah terlihat sejak pekan lalu ketika: Sektor infrastruktur menguat 6,92%, dan sektor properti naik 5,35%

“Lonjakan tersebut mencerminkan keyakinan investor bahwa Bank Indonesia berpeluang kembali memangkas suku bunga,” jelas Indri.

 

Dengan sentimen positif ini, Indo Premier Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang support 8.325 dan resistance 8.500, dengan kecenderungan menguat sepanjang pekan 17–21 November 2025.

 

Menurut Indri, sektor sensitif suku bunga seperti perbankan, infrastruktur, dan properti berpotensi menjadi sasaran aksi spekulatif para investor dalam jangka pendek.

 

Selain faktor domestik, pelaku pasar juga mencermati sejumlah sentimen global, antara lain, rilis FOMC Minutes The Fed, dan proyeksi penurunan S&P Global Composite PMI Flash AS ke level 53,8.

 

Kombinasi sentimen global ini dapat menjadi katalis tambahan sekaligus potensi risiko bagi pasar. Rekomendasi Saham: BRPT, CPIN, dan INET. Indri memberikan daftar saham pilihan untuk memanfaatkan momentum penguatan pasar: BRPT dengan Target: Rp4.250 dan Stoploss: < Rp3.610. CPIN dengan target: Rp1.100 dan stoploss: < Rp970. Selanjutnya  INET dengan target: Rp535 dan stoploss: < Rp478

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

 

 

 

KOMENTAR