IHSG Tembus 8.412: PGAS, INET, dan BRPT Jadi Penggerak Utama
Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa positif pada awal perdagangan Kamis (13/11/2025). Mengawali sesi di zona hijau, IHSG dibuka menguat ke posisi 8.412,82, menandakan sentimen positif masih mendominasi pasar. Sesaat setelah pembukaan, indeks bergerak di kisaran 8.401–8.418.
Berdasarkan data RTI Infokom, sebanyak 280 saham menguat, 91 saham melemah, dan 248 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG pun tercatat meningkat menjadi sekitar Rp15.390 triliun, menegaskan optimisme investor terhadap prospek pasar domestik.
Beberapa saham unggulan menjadi penggerak utama penguatan IHSG pagi ini. Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) melesat 2,54% ke level Rp1.815 per saham, didorong ekspektasi peningkatan permintaan energi dan perbaikan kinerja emiten di sektor infrastruktur gas.
BACA JUGA:
Investor PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) Bertambah, Ini Permata Tersembunyi?
Bos Danantara Ingatkan Aspek B2B Terkait Isu Merger GOTO–Grab
Redenominasi Rupiah Perlu Sosialisasi Secara Luas dan Masif
Sementara itu, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) juga menonjol dengan kenaikan 3,10% ke level Rp466 per saham. Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) turut menguat 1,32% ke level Rp3.830, seiring sentimen positif dari sektor petrokimia dan energi terbarukan.
Selain ketiganya, saham lain yang turut menopang laju IHSG adalah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang naik 0,52% ke Rp193, serta PT Petrosea Tbk. (PTRO) yang menguat 1,99% ke Rp8.975 per saham.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai IHSG masih berada dalam tren bullish untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Hal ini tercermin dari posisi indeks yang bertahan di atas rata-rata pergerakan (moving average) MA5, MA20, dan MA50, serta indikator MACD yang masih positif.
Namun demikian, tim riset juga mengingatkan adanya potensi koreksi jangka pendek. “Stochastic RSI masih berada di area overbought, dan IHSG mendekati upper Bollinger Band, mengindikasikan potensi profit taking,” tulis Phintraco dalam risetnya.
Dengan kondisi ini, IHSG diperkirakan akan bergerak konsolidatif di kisaran 8.350–8.450. Jika indeks mampu menembus dan bertahan di atas 8.450 disertai peningkatan volume transaksi, peluang menuju level psikologis 8.500 terbuka lebar.
Senada, Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan sejalan dengan pergerakan positif bursa Amerika Serikat. “Kami melihat IHSG hari ini berpeluang menguat dengan kisaran support di 8.320–8.350 dan resistance di 8.450–8.500,” jelasnya.
BNI Sekuritas juga memberikan sejumlah rekomendasi saham yang layak dicermati sebagai ide trading jangka pendek, di antaranya INET, DEWA, GZCO, BRMS, GGRM, dan COIN.
Disclaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.







KOMENTAR