Indonesia - Eropa Lakukan Kerja Sama Kelola Sampah

Hila Bame

Monday, 29-10-2018 | 12:24 pm

MDN
Ilustrasi (ist)

"Ada dua teknologi daur ulang sampah plastik dan teknologi daur ulang sampah sisa reruntuhan gedung atau bangunan yang juga bisa didaur ulang,” tegas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono,  Minggu (28/10/2018).

 

Jakarta, Inako

Saat ini di Uni Eropa sampah tidak dilihat lagi  sebagai limbah, tetapi sebagai aset karena semua sampah bisa di daur ulang.

Indonesia menyambut baik tawaran peluang kerja sama antara  Indonesia  dan Uni Eropa guna mengurangi jumlah sampah melalui pembangunan infrastruktur pengolahan sampah dan melibatkan masyarakat dalam proses reduce, reuse dan recycle (3R)

Demikian disampaikan kesepakatan antara menteri PUPR RI  dengan delegasi Uni Eropa dalam rangka mengatasi persoalan sampah plastik yang lambat laun mengancam kesehatan dan keberlangsungan  mahluk hidup di muka bumi. 

"Ada dua teknologi yang disampaikan yakni daur ulang sampah plastik dan teknologi daur ulang sampah sisa reruntuhan gedung atau bangunan yang katanya juga bisa didaur ulang,” kata Basuki dikutip dari keterangan resmi, Minggu (28/10/2018).

Basuki mengatakan teknologi daur ulang sampah reruntuhan bangunan tersebut terbilang sederhana tanpa memerlukan sistem yang harus dibangun seperti membangun pabrik.

“Tadi saya tanya teknologinya apakah butuh pembangunan tempat pengolahan sampah seperti pabrik, menurut mereka tidak perlu. Semua sisa reruntuhan bangunan yang ada tersebut cukup dilebur menjadi satu dengan alat semacam penghancur batu, untuk kemudian diolah,”ujarnya.

Komisioner Uni Eropa Bidang Lingkungan, Maritim, dan Perikanan Karmenu Vella mengatakan saat ini sudah dibentuk working group antara Eropa dan Indonesia.

“Saya mengajak Menteri PUPR untuk bergabung dalam working group ini untuk membahas terkait aksi nyata pengelolaan sampah,” ujar Karmenu.

 

KOMENTAR