Ini Alasan Mark Zuckerberg Diusir Dari Ruang Oval Saat Melakukan Tur di Gedung Putih

Jakarta, Inakoran
CEO Meta Mark Zuckerberg belum lama ini mengalami insiden yang tidak menyenangkan bagi dirinya. Ia diminta meninggalkan Ruang Oval saat melakukan tur di Gedung Putih. Insiden tersebut berawal dari aksi Marc yang memasuki ruang Oval Gedung Putih, yang saat itu sedang berlangsung pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Donald Trump dengan para pejabat militer senior.
Laporan orang dalam kepada NBC News, sebagaimana dilansir dari Marca, menyatakan bahwa kedatangan Zuckerberg yang tiba-tiba mengganggu pengarahan sensitif mengenai program jet tempur generasi berikutnya milik Angkatan Udara.
Para pemimpin militer dilaporkan terkejut dan khawatir dengan kehadiran Zuckerberg, mengingat ia tidak memiliki izin keamanan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam diskusi tersebut.
Setelah interupsi tersebut, Zuckerberg dengan sopan dikawal keluar dan diminta menunggu di luar ruangan. Seorang pejabat menggambarkan pemandangan itu sebagai "dunia yang aneh," yang menyoroti sifat intrusi yang tidak biasa.
Namun, seorang pejabat senior Gedung Putih membantah versi ini, dengan menyatakan Zuckerberg sempat mampir sebentar atas permintaan Presiden untuk menyapa sebelum menuju ke pertemuan terjadwal dengan Trump, yang akan dimulai setelah pengarahan militer. Namun, insiden tersebut menyoroti suasana informal dan sering kali tidak terduga di dalam Gedung Putih Trump.
CEO Meta Mark Zuckerberg diminta meninggalkan Ruang Oval saat melakukan tur di Gedung Putih (ist)
Kekacauan dan Akses: Kehidupan di Dalam Ruang Oval Trump
Episode ini menawarkan sekilas gambaran tentang lingkungan kantor pusat pemerintahan Trump yang sibuk dan terbuka.
Presiden Trump dilaporkan menyebut Ruang Oval sebagai "Terminal Pusat Utama" karena seringnya para penasihat, anggota kabinet, dan tokoh berpengaruh yang lalu lalang.
Kekhawatiran muncul atas potensi risiko informasi sensitif yang didengar atau bocor karena adanya perubahan yang terus-menerus. Kepala Staf Susie Wiles, yang dijuluki "Ice Maiden," dianggap telah membawa sejumlah disiplin dalam kekacauan tersebut dengan menghadiri hampir setiap rapat penting dan membantu mengatur jadwal presiden.
Anggota kabinet diketahui sering berlama-lama di sekitar Gedung Putih, memanfaatkan kedekatan dengan presiden. Menteri Pertanian Brooke Rollins, misalnya, secara teratur muncul di luar untuk wawancara media, sementara Menteri Keuangan Scott Bessent sering menggunakan kantornya di dekatnya untuk tetap dekat dengan berbagai acara di West Wing.
Sikap politik Zuckerberg telah berubah secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Awalnya ia adalah pendukung kebijakan liberal dan inisiatif pro-imigrasi, ia telah bergerak lebih dekat ke gerakan MAGA di tengah upaya pemilihan kembali Trump. Kehadirannya pada pelantikan Trump, bersama dengan miliarder sezamannya seperti Elon Musk dan Jeff Bezos, menandakan perubahan ini.
Hubungan yang semakin erat antara CEO Meta dengan Trump juga meluas hingga ke pertemuan-pertemuan di Gedung Putih, meskipun insiden pemecatannya menunjukkan adanya keseimbangan yang rapuh antara pengaruh dan protokol. CEO UFC Dana White, sekutu Trump lainnya dan anggota dewan Meta, juga mencontohkan perpaduan antara politik dan kekuatan perusahaan ini.
CEO Meta Mark Zuckerberg diminta meninggalkan Ruang Oval saat melakukan tur di Gedung Putih (ist)
Gaya kepemimpinan Trump ditandai dengan ketidakpastian, yang ditunjukkan oleh momen-momen publik seperti teguran mendadak terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan interaksi yang ramah namun tidak konvensional dengan seorang reporter Afrika-Amerika selama pengumuman kesepakatan damai. Episode-episode ini mencerminkan nada informal yang meresap dalam pemerintahan Trump.
Wakil Kepala Staf Komunikasi Taylor Budowich memuji kabinet Trump sebagai kabinet terhebat dalam sejarah Amerika, menekankan peran penting Kepala Staf Wiles dalam melaksanakan agenda presiden meskipun keadaan di tengah kekacauan.
Saat Gedung Putih Trump terus menarik banyak penasihat dan pelaku kekuasaan, penampilan singkat Zuckerberg di Ruang Oval dan kepergiannya yang cepat menunjukkan ketegangan yang sedang berlangsung antara akses, keamanan, dan tata kelola di koridor kekuasaan Washington.
TAG#CEO Meta, #Mark Zuckerberg, #Gedung Putih, #AS, #Ruang Oval
201545816
KOMENTAR