IOC Sedang Mempertimbangkan Pemindahan Beberapa Cabang Olahraga Dari Olimpiade Musim Panas ke Olimpiade Musim Dingin

Jakarta, Inakoran

Komite Olimpiade Internasional sedang mempertimbangkan secara serius untuk memindahkan beberapa cabang olahraga dari Olimpiade Musim Panas ke Olimpiade Musim Dingin, beberapa sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan kepada Kyodo News pada hari Rabu.

Gagasan ini didorong oleh upaya pemangkasan biaya oleh IOC di tengah melonjaknya biaya penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas, meskipun kelayakan perubahan seismik tersebut masih harus dilihat karena adanya penentangan dari federasi olahraga.

Olimpiade Los Angeles 2028 akan menampilkan 36 cabang olahraga, yang merupakan rekor tertinggi, termasuk kriket dan lacrosse, yang termasuk di antara lima cabang olahraga tambahan.

Namun, menurut sejumlah sumber, Olimpiade Musim Panas 2032 di Brisbane akan mengakibatkan sejumlah besar cabang olahraga dibatalkan karena masalah keuangan, dan beberapa cabang olahraga direncanakan akan dipindahkan ke musim dingin.

Seorang anggota IOC berpendapat bahwa olahraga beladiri seperti judo dan tinju, serta olahraga tim dalam ruangan seperti basket dan voli bisa menjadi kandidat potensial.

IOC sedang mempertimbangkan pemindahan beberapa cabang olahraga dari Olimpiade Musim Panas ke Olimpiade Musim Dingin (ist)

Prospek penambahan olahraga cuaca dingin lari lintas alam dan cyclo-cross, yang keduanya tidak ada dalam program Olimpiade saat ini, juga telah diajukan.

Perubahan prospektif tersebut disambut dengan reaksi negatif di kemudian hari dari Federasi Olimpiade Musim Dingin, badan yang mewakili federasi internasional biathlon, bobsleigh dan skeleton, hoki es, luge, seluncur es, ski dan papan luncur salju, serta curling.

"Masa depan Olimpiade Musim Dingin tidak akan lebih baik jika hanya mengandalkan proposal yang dibuat sepotong-sepotong, seperti memasukkan cabang olahraga non-Olimpiade Summer IF ke dalam Olimpiade Musim Dingin," demikian pernyataan tersebut.

Federasi Olimpiade Musim Dingin sangat yakin bahwa pendekatan semacam itu akan melemahkan merek, warisan, dan identitas yang menjadikan Olimpiade Musim Dingin unik -- sebuah perayaan olahraga yang dipraktikkan di atas salju dan es, dengan budaya, atlet, dan lapangan permainan yang khas.