Jangan Menikah Karena Lima Alasan Ini

Binsar

Monday, 17-09-2018 | 09:58 am

MDN
Ilustrasi [ist]
"Pernikahan sebaiknya jangan didasari oleh cinta dan bukan karena alasan seperti tertulis di bawah ini"

 

Jakarta, Inako –

Cinta adalah hal yang seharusnya dipakai sebagai dasar saat orang mengambil keputusan untuk menikah. Semua alasan lain hanya bersifat relatif, sebab semuanya akan sirna seiring berjalannya waktu.

Akan tetapi, banyak orang yang tidak menempatkan cinta sebagai dasar saat memutuskan untuk menikah. Tentu saja itu tidak salah, namun alasan itu sangat rentan bagi pasangan tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Beberapa survei menyebutkan bahwa banyak pasangan yang menikah karena alasan yang kurang tepat. Berikut lima alasan yang dinilai kurang tepat dipakai sebagai dasar saat memutuskan menikah:

 

1. Sudah umurnya menikah

Umur tidak bisa dijadikan patokan bagi seseorang untuk menikah. Umur juga tidak pernah dapat mementukan apakah seseorang siap atau tidak untuk menikah.

Karena, menurut psikolog klinis dewasa, Sri Juwita Kusumawardhani, tidak semua orang memiliki usia mental yang berjalan sama dengan usia kronologisnya.

"Misalnya usia 27 tahun, bisa jadi usia mentalnya di bawah atau di atas itu," ujar perempuan yang akrab disapa Wita itu, dalam talkshow "Ready to Say I Do," di Jakarta, Sabtu.



2. Durasi pacaran yang sudah terlalu lama

Wita mengatakan lamanya waktu berpacaran tidak menentukan kualitas hubungan dari pasangan tersebut.

"Kualitas dan kuantitas hubungan tidak selalu berbanding lurus, bisa jadi berbanding terbalik," kata dia.



3. Ingin lepas dari beban masalah

Banyak orang yang beranggapan bahwa menikah merupakan jalan pintas untuk terlepas dari masalah. Namun, kenyataan tidak demikian.

"Karena menikah tidak pernah jadi jawaban dari masalah. Kalau pasangan tepat tentunya akan meringankan, tapi kalau tidak tepat, pasti akan semakin berat," ujar Wita.

 

4. Ingin melarikan diri dari keluarga asal

Bagi seseorang yang mendapat banyak tuntutan dari keluarga, menganggap bahwa pernikahan menjadi cara agar tidak berurusan dengan orang tua.

"Bisa jadi (cara ini) berhasil, kalau kualitas hubungan dengan pasangan baik. Kalau tidak, belum tentu dia bahagia keluar dari keluarga asli," kata Wita.



5. Pasrah dengan seseorang yang kebetulan ada

Panik saat mantan pacar sudah menikah. Perasaan ini banyak memicu orang untuk segera menikah, yang menyebabkan terburu-buru dalam memilih pasangan.

Jika ini terjadi, mereka cenderung menikah dengan orang yang tidak begitu dikenalnya. Dalam situasi ini, psikolog Wita mengatakan, kebanyakan orang hanya melihat pasangan dari faktor eksternal-nya saja, seperti kemapanan.

"Padahal itu hanya bungkus faktor. Memang tidak ada pasangan 100 persen cocok, tidak ada yang ideal. Tapi, untuk sesuatu yang long lasting tidak bisa dari packaging-nya saja. Kalau kita enggak kenal dalamnya terlalu berisiko," katanya.

 

Baca juga :

 

KOMENTAR